NETWORK : RakyatPos | ValoraNews | KupasOnline | TopSumbar | BanjarBaruKlik | TopOne | Kongkrit | SpiritSumbar | Basangek | MenaraInfo | Medikita | AcehPortal | MyCity | Newsroom | ReportasePapua | RedaksiPos | WartaSehat JetSeo
Masyarakat Adat Keerom Diajarkan Meubelair – Reportase Papua

Masyarakat Adat Keerom Diajarkan Meubelair

Asisten III Setda Keerom Drs. Adrianus Samonsabra saat menyamatkan tanda peserta pada kegiatan Bintek Operasional Meubelar bagi Masyarakat Adat di Kampung Ampas, Distrik Waris, Kab Keerom, Senin (2/12)
banner 120x600

KEEROM, REPORTASEPAPUA. COM- Pemerintah Daerah Kabupaten Keerom melalui Cabang Dinas Kehutanan Kabupaten Keerom menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Operasional Meubelair bagi Masyarakat Adat Tahun 2019 di Kampung Ampas, Distrik Waris, Kab Keerom, Senin (2/12).

Wakil Bupati Keerom Piter Gusbager, S.Hut.MUP dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Asisten III Setda Keerom Drs. Adrianus Samonsabra mengungkapkan, sukses pembangunan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat maupun Daerah tidak terlepas dari peran masyarakat.

Sehingga peran masyarakat sangat penting dalam mensukseskan pembangunan. Artinya, lanjut dia, setiap program pembangunan yang dicanamkan oleh pemerintah untuk mensejahterakan masyarakat. Namun, jika tidak didukung oleh masyarakat pastinya tidak akan berhasil.

Oleh kerana itu, masyarakat menjadi subjek dari setiap pembangunan, sehingga pemerintah harus membangkitkan kesadaran masyarakat bahwa masyarakat mampu menjadi tuan rumah di daerahnya masing- masing.

“Masyarakat adat harus bangkit dan pemerintah harus menyadarkan masyarakat bahwa mereka mampu berdiri diatas kaki sendiri,” kata Piter Gusbager.

Selain itu masyarakat harus mendiri, yang mengartikan masyarakat mampu membiyai dan mampu menjadi bagian dari masyarakat di tempat tinggalnya masing- masing. Sedangkan sejahtera artinya, tergantung keuletan yang dilakukan dalam pekerjaanya.

“Hutan menjadi bagian penting dari masyarakat dan hutan tidak hanya sebagai tempat hewan dan tumbuhan, tetapi hutan menjadi tumpuan hidup masyarakat,” ujarnya.

Dijelaskan, pradikma baru bahwa pengelolaan hutan saat ini tidak hanya mempertimbangkan aspek lingkungan dan social dari pengelolaan hutan, tetapi juga aspek ekonomi kerakyatan.

Pemerintah mendorong pembangunan industry berbasis hasil hutan, termasuk di tingkat masyarakat untuk meningkatkan ekonomi sector kehutanan secara nasional.  Pemerintah Keerom berharap pemberdayaan masyarakat harus terus diperhatikan.

“Masyarakat harus terus dilatih untuk meningkatkan taraf hidup ekonomi serta membantu peninkatan PAD Kab Keerom melalui program yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Papua dalam hal ini Dinas Kehutanan melalui Cabang Dinas Kehutanan Keerom,” katanya.

Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Kehutanan Kab Keerom Amsal B. Randalinggi mengatakan, Bimtek Operasional Meubelair bagi masyarakat adat di Kampung Ampas sangat penting dilakukan guna meningkatkan kemampuan masyarakat terkiat dengan implementasi program peningkatan Industri Kayu masyarakat hokum adat di Provinsi Papua.

Untuk itu melalui Bimtek Operasional Meubelair diharapkan masyarakat adat dapat menambah kemampuan teknis kehutanan khusus kepada masyarakat adat pelaku usaha agar dapat memanfaatkan hasil hutan kayu di wilayah masing- masing.

“Masyarakat yang ada di dalam kawasan hutan perlu bersaing dengan masyarakat yang berada di kota, bahwa kemampua bisa seperti mereka yang ada diperkotaan,”pungkasnya. (Rhy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *