Long March A2 Bersama Pendukung, Auri-Auparai : Jadi Pemimpin Tidak Boleh Menipu Rakyat !

banner 120x600

Wondama, Reportase papua.com –  Masyarakat pendukung dan simpatisan pasangan calon (Paslon),bupati dan wakil bupati nomor urut 1 Elisa Auri-Ferry Auparai (A2), lakukan long march.

Orasi kampanye terakhir oleh paslon A2, masyarakat dan simpatisan meminta langsung kepada tim A2, lakukan long March dari arah Miei menuju kelurahan Wasior, komplek pasar soyar, Rabu, (2/12), berjarak kurang lebih 2 kilo meter. Permintaan long march, tak mampu di bendung tim kampanye paslon A2.

Tumpah ruah massa simpatisan dan pendukung paslon A2, di sepanjang jalan raya Miei-Wasior, terlihat warna merah dan hitam kurang lebih 500 meter penuh, berjalan beriring-iringan. Ratusan massa yang meminta long march itu, terus mengiringi Paslon A2 berjalan kaki hingga tiba di tempat lokasi kampanye komplek pasar Soyar bersama dengan tim kampanyenya. Selama perjalanan, massa pendukung dan simpatisan A2 tiba di komplek pasar soyar.

Setibanya di lokasi orasi kampanye, calon bupati Elisa Auri mengatakan, aksi long march yang dilakukan oleh massa, simpatisan dan pendukung merupakan wujud nyata dari dukungan penuh semangat, kepada paslon A2 dengan sebuah harapan perubahan di tanah peradan orang Papua.

“Simpatisan dan semua pendukung, tentu dari semangat yang kita tunjukan, ini adalah semangat untuk perubahan untuk semua orang di kabupaten, semangat ini merupakan kerinduan sebuah perubahan,” ujar Auri, saat menyampaikan orasi kampanye di kelurahan Wasior komplek pasar Soyar

Semangat perubahan yang di tunjukan massa saat berjalan kaki, bukan hanya bagi mereka yang memakai atribut kampanye yaitu baju kaus  paslon A2, tetapi semangat perubahan itu, kata Auri milik semua orang yang mendiami teluk Wondama.

“Bukan hanya kita yang berpakaian merah hitam tetapi bagi mereka yang bukan berpakaian merah hitam, tetapi kita sebagai jawaban dari pada kehidupan mereka di masa-masa yang akan datang,” ucap Auri.

Kata Auri lagi,semangat massa simpatisan yang di tunjukan dengan berjalan kaki dari Miei ke kelurahan Wasior, itu adalah wujud keinginan  masyarakat agar dapat pendidikan  layak, kesehatan yang bermutu dan perubahan tatanan kehidupan untuk kemajuan tanah Wondama.

Itu merupakan sebuah kepastian, tanggungjawab dan kewajiban pemerintah yang tak bisa ditawar-menawar.

“Dari semangat yang di tunjukan hari ini, akan memberikan suatu jawaban bagaimana pendidikan untuk orang-orang di Wondama. Pendidikan yang layak, pelayanan kesehatan yang baik, memberikan jawaban kepada seluruh masyarakat di kabupaten Wondama. itulah alasan kehadiran pemerintah, berikan pelayanan yang baik kepada masyarakat,”kata Auri.

Ulas kembali poin-poin visi dan misi saat menyampaikan orasi kampanye, anak terbaik asli Wondama itu mengatakan, 72 hari waktu kampanye yang di berikan KPU kepada setiap paslon hampir di tunaikan. Oleh sebab itu, pada orasi kampanye terakhir, Auri menghimbau seluruh rakyat Wondama, simak dengan baik, pikirkan dengan baik masa depan Wondama melalui visi dan misi yang di sampaikan baik oleh dia dan calon wakil bupatinya beserta tim suksesnya, tetapi juga 3 paslon terbaik lainnya, selama melakukan orasi kampanye.

Visi dan misi yang dikonsepkan untuk bangun Wondama bukan hal tidak benar, kata Auri, konsep yang dibuatnya untuk menjawab kebutuhan masyarakat Wondama, dia kembali menegaskan, sebagai anak asli Wondama didampingi calon wakilnya, Ferry Auparai, maju pada pilkada Wondama 2020, bukan karena kepentingan pribadi, tetapi untuk kesejahteraan rakyat Wondama.

Auri juga meminta rakyat Wondama menilai dan melihat dengan baik, konsep visi misi serta hati yang iklas melayani dari cara dia dan calon wakilnya memandang rakyat Wondama.

“Semoga 72 hari kampanye kami terus berikan semangat dan jawaban. Apa yang kami buat, tidak cerita-cerita omong kosong, tetapi untuk menjawab kebutuhan orang Wondama. lihat hati kami, lihat mata kami dari cara kami memandang rakyat Wondama, kami datang bukan karena kepentingan pribadi kami. Dari riwayat perjalanan kami berdua saya dan calon wakil bupati pak Ferry Auparai, seluruh rakyat Wondama tahu, kami tidak punya kepentingan Apa-apa tetapi kami datang hanya untuk mulai meneruskan, apa yang sudah di letakan, oleh bapak Almarhum DR.Drs. Alberth H Torey. Kita harus berangkat dari mana diletakannya dasar-dasar pembangunan itu,”ucap Auri.

Paslon A2 meyakini, apabila pembangunan di Wondama, di mulai dari dasar pembangunan yang telah diletakan oleh tokoh pemekaran kabupaten Wondama yakni almarhum DR.Drs. Alberth H Torey, maka pembangunan akan kokoh artinya rakyat sejahtera.

“Kita tidak mulai dari tengah-tengah, kita berangkat dari dasar pembangunan itu. Supaya apa yang kita lakukan, akan kokoh dan kuat, kokoh dan kuat itu artinya yang dapat dinikmati oleh masyarakat kabupaten Teluk Wondama yaitu kesejahteraan,”tutur Auri.

Sementara itu di tempat yang sama, calon wakil bupati Ferry Auparai ketika berorasi menegaskan, visi dan misi setiap paslon pilkada adalah buku suci. Sebab, menurut Auparai, didalam buku suci tersirat konsep bagaimana mensejahterakan rakyat.

“Rakyat harus tau, visi misi calon kandidat, itu adalah buku suci, artinya visi misi inilah yang akan di jadikan dokumen keuangan apabila saya dan bapak Elisa Auri menjadi bupati dan wakil bupati.  Setiap konstruksi keuangan APBD di kabupaten Teluk Wondama tidak boleh keluar dari visi misi kandidat calon bupati dan wakil,”ucap Auparai.

Konsep Pembangunan visi dan misi, Auparai katakan, telah di jelaskan secara rasional melalui debat kandidat pada 17-19 November 2020 lalu.  Dan Auparai katakan konsep pembangunan yang tertuang dalam visi dan misi itu akan di pertanggungjawabkan kemudian.

Auparai juga menghimbau kepada seluruh rakyat Wondama, agar tidak tertipu dengan visi misi tiba waktu tiba akal.

“Visi dan Misi yang kita sampaikan dimomen debat public, itulah yang akan di pertanggungjawabkan, sudah final dan lengkap. Jangan lagi setelah debat kandidat, baru ada kartu-kartu yang muncul lagi. Jadi pemimpin tidak boleh menipu rakyat. Oleh sebab itu, saya menghimbau kepada rakyat Wondama dari ibu kota sampai ke kampung-kampung jangan memilih pemimpin yang suka menipu rakyat,”tukas Auparai. (SR)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *