Legislator : Stop Bicara Pemekaran Provinsi Tabi, Jika Tiga Wilayah Belum Dimekarkan

Anggota DPR Papua lewat mekanisme pengangkatan perwakilan wilayah adat Saireri dan Memberamo Rqya, Yotam Bilasi menyarankan, sebelum melakukan pemekaran Provinsi Tabi, lebih dulu tiga wilayah harus di mekarkan menjadi kabupaten. (foto/tiara)
banner 120x600

JAYAPURA, REPORTASEPAPUA.COM –  Anggota DPR Papua lewat mekanisme pengangkatan perwakilan wilayah adat Saireri dan Memberamo Rqya, Yotam Bilasi menyarankan, sebelum melakukan pemekaran Provinsi Tabi, lebih dulu tiga wilayah harus di mekarkan menjadi kabupaten.

“Tiga wilayah itu adalah Griminawa Kabupaten Jayapura, Bonggo Kabupaten Sarmi Timur dan Lembah Rofaer Kabupaten Membramo Raya. Setelah itu barulah kita mulai berbicara soal Pemekaran Provinsi Tabi,” kata Yotam Bilasi kepada Wartawan di DPR Papua, Selasa (14/10/19).

Apalagi kata legislator Papua itu, berbicara megenai pemekaran Provinsi Tabi ini, maka orang-orang Intelektual Tabi harus duduk bersama-sama. Bahkan DPR Papua maupun DPRD yang perwakilan dari daerah itu juga harus di undang untuk membicarakannya.

Sebab tandas Yotam, jika berbicara bukan hanya Wilayah Tabi saja tapi juga Port Numbay, sehingga jangan hanya satu dua orang saja yang duduk bicara soal pemekaran Tabi untuk jadi satu Provinsi.

“Jadi kalau berbicara soal pemekaran satu Provinsi, maka banyak hal yang harus diselesaikan. Seperti pemekaran tiga wilayah yang saya sebutkan diatas itu,” jelasnya.

Dikatakan, salah satu contoh Griminawa tidak dimekarkan menjadi Kabupaten, maka mereka akan bergabung dengan Yalimo.

Apalagi lanjut Yotam Bilasi pada Pileg kemarin banyak anak-anak Jayapura yang maju tidak lolos. Padahal Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura anak-anak asli, tapi tidak diutamakan.

“Jangankan itu, untuk menjadi honorer saja mereka tidak di pakai. Sebenarnya ini kepentingan siapa kita berbicara pemekaran Provinsi Tabi,” ketus Yotam.

Menurut Yotam, berbicara mengenai Provinsi Tabi tidak ada masalah karena semua punya hak untuk bicara dan pihaknya tidak membatasi. Hanya saja, ini sebagai masukan kepada tokoh-tokoh pejuang yang mau berbicara masalah pemekaran Provinsi Tabi.

“Jadi hal-hal yang saya sebutkan ini sangat penting dan perlu diperhatikan. Kalaupun kedepannya Provinsi ini sudah dimekarkan siapa yang mau bekerja. Jangan
sampai hari ini orang memanfaatkan masyarakat untuk berbicara tentang pemekaran Provinsi Tabi tapi didalamnya orang lain yang duduk,” tandasnya. (Tiara)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *