JAYAPURA, REPORTASEPAPUA.COM- Legislator DPR Papua, H Abu Asso menyoroti pelayanan maskapai penerbangan di wilayah Papua menjelang hari besar keagamaan, baik Idul Fitri maupun Natal.
Pelayanan kurang memuaskan dimaksud, kata Abu Asso, putra daerah dari Dapil 6 meliputi, Wamena, Jayawijaya, Nduga dan Mamberamo Tengah, sangat dirasakan masyarakat yang ingin bepergian ke daerah Pegunungan Tengah.
“Di derah Pegunungan Tengah, saya merasa kasihan melihat masyarakat di sana karena kapasitas penerbangan terbatas, sementara jumlah penumpang makin banyak. Kami sarankan perlu penambahan pesawat di daerah pegunungan tersebut,” katanya, Selasa (17/12).
Seharusnya, kata dia, Pemerintah Papua mengadakan kontrak dengan pihak maskapai penerbangan beberapa bulan sebelum memasuki Natal. Sehingga masyarakat dapat menikmati transportasi udara di wilayah Papua.
“Kalau bisa jauh-jauh hari, satu bulan atau tiga bulan sebelum masuk Natal. Sehingga masyarakat tidak kesulitan untuk mendapatkan kursi dalam pesawat,” tuturnya.
Misalnya, penerbangan tujuan Jayapura-Wamena yang terbatas. Padahal Wamena merupakan pintu transportasi udara menuju kabupaten pemekaran lainnya di Papua.
Asso mengaku sedih jika mendapati masyarakat ekonomi lemah yang kesulitan mendapatkan kursi pesawat ke wilayah Pegunungan. Bahkan, masyarakat sampai terlantar karena tidak mendapatkan kursi untuk pulang ke kampungnya.
“Seharusnya mereka ekonomi lemah juga diperlalukan dengan baik karena mereka mau merayakan Natal bersama keluarga yang mereka tunggu-tunggu satu tahun sekali,” katanya.
Selain masalah kursi terbatas, Asso juga menyoroti harga tiket yang sangat melambung. Dia pun menilai harga tiket di Papua sangat tidak wajar karena tiap tahun terus merangkak naik.
“Wamena – Jayapura ini hanya 30 atau 45 menit. Hanya hitungan menit tidak sampai 1 jam, tapi harganya hingga jutaan rupiah. Ini harus diperhatikan, harga tiket Wamena-Jayapura perlu diturunkan,” ujarnya.
Menurutnya, Papua ini adalah bagian dari Indonesia, maka harga tiket untuk Papua juga harus terjangkau untuk masyarakat wilayah ini. “Jangan terlalu melambung tinggi, sebab masyarakat bawah tidak mampu,” katanya.
Dia meminta Pemerintah Papua melalui Dinas Perhubungan agar mengkaji kembali rute penerbangan yang ada di Papua. Hal ini, menurutnya, dikarenakan kapasitas Bandara Sentani, Jayapura sudah dipandang perlu adanya peningkatan.
“Selama ini bicara mudik di Jakarta atau Pulau Jawa, di mana-mana ramai, tapi di Papua ini tidak pernah dibahas. Oleh karena itu, Natal ini perlu kita sambut dengan baik, masyarakat yang dari Wamena ini juga kita sambut dengan baik dan yang mau balik mudik juga disambut baik,” tuturnya. (Tiara)