NETWORK : RakyatPos | ValoraNews | KupasOnline | TopSumbar | BanjarBaruKlik | TopOne | Kongkrit | SpiritSumbar | Basangek | MenaraInfo | Medikita | AcehPortal | MyCity | Newsroom | ReportasePapua | RedaksiPos | WartaSehat JetSeo
Legislator Minta Tidak Ada Tudingan Provokator Dibalik Kepulangan Mahasiswa ke Papua – Reportase Papua

Legislator Minta Tidak Ada Tudingan Provokator Dibalik Kepulangan Mahasiswa ke Papua

Anggota Komisi I DPR Papua, Laurenzius Kadepa bidang  hubungan luar negeri, pemerintahan, politik, hukum dan HAM.( foto : tiara/reportasepapua.com)
banner 120x600

JAYAPURA, REPORTASEPAPUA.COM – Anggota Komisi I DPR Papua bidang Pemerintahan, Politik, Hukum dan HAM, Laurenzus Kadepa menanggapi ribuan mahasiswa Papua yang telah kembali dari berbagai kota study yang ada di Indonesia.

Namun, legislator Papua ini meminta agar tidak menuding adanya provokator di balik pulangnya mahasiswa dari berbagai kota studi ke Papua.

“Mahasiswa ini pulang karena mungkin merasa sudah tidak aman di kota-kota studi. Mungkin ada juga yang disuruh orangtuanya, karna khawatir keselamatan anaknya. Tapi jangan menuduh ada provokator dan lainnya,” kata Laurenzus Kadepa, kepada Wartawan di ruang kerjanya, Kamis (11/9/19).

Kata Politisi Partai NasDem itu, meski para pengambil kebijakan di pusat menyatakan menjamin keamanan mahasiswa Papua di berbagai kota studi, namun hingga kini intimidasi masih terus dirasakan mahasiswa Papua di berbagai kota. Baik secara langsung maupun tidak langsung.

Apalagi lanjutnya, beberapa hari lalu orang tak dikenal melemparkan ular ke asraman mahasiswa di Surabaya. Selain itu, di beberapa kota studi mahasiswa dan pelajar Papua didata oleh kepolisian setempat, dan diminta ikut dalam perayaan-perayaan oleh instansi tertentu.

“Jadi cara-cara seperti inikan tentunya memberikan tekanan psikologis terhadap mahasiswa. Seharusnya masalah intimidasi yang masih ada hingga kini itu diselesaikan. Makanya pemerintah pusat dan pemerintah daerah jangan saling menyalahkan tapi segera mencari solusi,” tandas Kadepa.

Kadepa menambahkan, memang sikap mahasiswa memilih untuk kembali ke Papua tidak dapat dihalangi oleh siapa pun, termasuk pemerintah daerah.

“Jadi pemerintah di Papua tidak dapat meminta mahasiswa untuk tetap bertahan. Apalagi memang mereka ingin pulang ke Papua, karena merasa sudah tidak aman dan nyaman berada disana,” tutup Laurenzus Kadepa. (TIARA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *