NETWORK : RakyatPos | ValoraNews | KupasOnline | TopSumbar | BanjarBaruKlik | TopOne | Kongkrit | SpiritSumbar | Basangek | MenaraInfo | Medikita | AcehPortal | MyCity | Newsroom | ReportasePapua | RedaksiPos | WartaSehat JetSeo
KPA Papua Akan Bangun Pusat Rehabilitasi HIV/AIDS di Lima Wilayah Adat – Reportase Papua

KPA Papua Akan Bangun Pusat Rehabilitasi HIV/AIDS di Lima Wilayah Adat

Ketua Harian KPA Provinsi Papua, Yan Matuan. (reportasepapua.com/yurie)
banner 120x600

Jayapura, Reportasepapua.com –  Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Papua berencana akan membangun pusat rehabilitasi Orang Dengan HIV/AIDS di lima wilayah adat yang ada di Provinsi Papua.

Hal ini di ungkapkan Ketua KPA Provinsi Papua, Yan Matuan saat ditemui wartawan usai acara Pertemuan Akbar Relawan KPA Provinsi Papua yang dilaksanakan di Expo, Waena, Minggu (03/02/2019) sore.

“Lima wilayah adat itu adalah Tabi, Saireri, Lapago, Meepago dan Animha.  Kedepan juga kami akan membangun pusat rehabilitasi di setiap kabupaten/kota” kata Yan Matuan.

Menurutnya pembangunan pusat rehabilitasi ini sangat penting, karena selama ini ODHA tidak pernah diterima dengan baik oleh masyarakat.

“Untuk pembangunan pusat rehabiltasi ini nanti akan kita bahas dalam rapat kerja yang akan dilaksanakan di Grand Abe Hotel nanti saat DIPA sudah diturukan” katanya.

Selain akan membangun pusat rehabilitasi, Yan Matuan mengungkapkan bahwa ada empat pokok tugas yang harus dilaksanakan oleh para relawan HIV/AIDS di Provinsi Papua.

Pertama adalah mempromosikan serta memberikan arahan hidup sehat kepada seluruh masyarakat di Provinsi Papua.

Dijelaskannya promosi hidup sehat ini dilakukan dengan tujuan agar mereka yang terifeksi HIV/AIDS ini tidak putus asa untuk hidup.

“Selama ini ODHA in selalu dikucilkan dan tersingkirkan. Dengan ini kami bermaksud membangun suatu rasa percaya kepada kami sehingga mereka (penderita HIV/AIDS) bisa datang menemui kita sendiri, tidak perlu lagi kita car-cari” tukasnya.

Tugas kedua adalah dengan melakukan upaya prefentif atau pencegahan-pencegahan, tugas ketiga adalah kuraitif. “kuratif ini lebih ke medisme baik dari melakukan tes dan segala macam itu lebih ke medis” ujarnya.

Tugas ke empat adalah rehabilitasi karena menurutnya ODHA juga perlu diberikan jaminan.

Ditanyai wartawan apakah KPA Papua akan menggandeng Yulianus Mikan dari Kabupaten Boven Digoel yang mengklaim telah menemukan ramuan obat untuk HIV/AIDS, Yan Matuan mengatakan bahwa itu akan dilakukan.

“Itu penting, karena dokter bilang ARV tidak bisa dijadikan jaminan untuk menyembuhkan penyakit ini, karena ARV ini hanya untuk menghambat pertubuhan virus. Sepanjang hidup manusia tidak mungkin minum obat ini sampai mati jadi harus ada upaya lain, kita akan ajak beliau untuk kerjasama dan dokter-dokter ini juga harus cari jalan dan minta hikmat sama Tuhan dan cari obat untuk sembuhkan AIDS” tandasnya.

Yan Matuan juga menambahkan jika ramuan yang dibuat oleh Yulianus Mikan ini bisa menyembuhkan AIDS, maka ARV tidak perlu lagi. (yurie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *