JAYAPURA,REPORTASEPAPUA.COM – Kabidhumas Polda Papua Komisaris Besar Kombes Pol. AM Kamal mengatakan, situasi keamanan di Wamena telah berhasil dikendalikan aparat TNI dan Polri.
Menurut Kabid, Pagi ini kembali ditemukan 4 jenasah didalam rumah yang terbakar oleh masa aksi kemarin.
“Saya baru dapat informasi ada 4 lagi ditemukan jadi total 21 masyarakat yang ditemukan tewas,” tutur kamal saat ditemui di mapolda papua.
Saat ini Ribuan warga mengungsi ke sejumlah lokasi pasca insiden unjuk rasa ribuan warga dan pelajar yang berakhir anarkis di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Senin (23/9/2019). Para pengungsi membutuhkan bantuan makanan, selimut dan air bersih.
Diketahui berdasarkan data yang dihimpun dari pihak Kepolisian Daerah Papua, aksi unjuk rasa sekitar 200 pelajar terjadi pada pukul 08.00 WIT yang bermula di Jalan Bhayangkara.
Adapun Aksi unjuk rasa dipicu adanya informasi hoaks dugaan ujaran rasis dari seorang guru ke salah satu siswa di SMA PGRI Wamena pada tanggal 21 September 2019.
Massa mendatangi sejumlah sekolah dan meminta para pelajar untuk berhenti untuk mengikuti kegiatan belajar. Massa pun membakar banyak fasilitas publik baik milik pemerintah seperti kantor Bupati Jayawijaya, sejumlah pertokoan dan ratusan unit rumah warga.
Jaringan internet di Wamena pun telah dihentikan. Bandar Udara Wamena pun tidak beroperasi sejak Senin pagi. Aktivitas perekonomian di daerah yang menjadi pusat distribusi barang di kawasan pegunungan tengah Papua ini pun lumpuh total.
Roy purba, salah satu warga yang mengungsi mengaku, para pengungsi berharap adanya bantuan makanan, tenda, selimut, air bersih dan obat-obatan.
“Saat ini warga hanya tidur di ruang terbuka milik Kodim dan Polres Jayawijaya. Semua pusat perbelanjaan, kios dan apotik ditutup pemiliknya,” ungkap Yudhi Warga yang juga bersama dengan Roy dimakodim saat mengungsi. (Redaksi)