Korban Tewas Bencana Tembus 108 Jiwa

banner 120x600

Sentani, Reportasepapua.com– Tim relawan Gabungan TNI-Polri, tim Basarnas, BNPB sampai saat ini terus mengintensifkan proses pencarian korban bencana banjir yang belum di temukan.

Untuk saat ini data korban yang meninggal dunia telah mencapai 108 Jiwa. Untuk korban luka berat sebanyak 84 orang, luka ringan sebanyak 75 orang, sedangkan korban yang sampai saat ini belum ditemukan sekitar 46 orang. Rabu 20/3/2019

Namun saat ini Jumlah pengungsian Posko Induk gunung Merah sebanyak 1.391 orang, SIL 1.000 orang, HIS 600 orang, Bintang Timur 600 orang, Gajah Mada 1.450 orang, Doyo 203 orang, Asrama himles 50 orang, Panti Jompo 23 orang, Permata Hijau 120 orang, Rindam XVII/Cendrawasih 220 orang, Kampung Netar depan gereja 43 orang, (Kompi D 751) 108 orang, Puspenka Hawai 123 orang, Yayasan Abdi Nusantara 900 orang, Kertosaro Kp. Mulia 60 orang, Sabron yere 45 orang, Btn Evata 121 orang, Btn sosial 150 orang, Gereja Yahim 170 orang, Kehiran 300 orang, Doyo baru (Gereja Advent) 153 orang, Toladan 111 orang. Jumlah pengungsi saat ini sebanyak 9.691 orang.

ada dua faktor utama penyebab banjir bandang di Sentani ini yaitu, faktor alam, di mana selama tujuh jam telah turun hujan deras sebanyak 248,8 mm – namun biasanya jumlah ini rata-rata turun dalam kurun waktu sebulan.

Faktor lainnya adalah kerusakan alam yang disebabkan oleh manusia. Kerusakan di Pegunungan Cycloop, sudah berlangsung sejak tahun 2003, dimana banyak daerah resapan air dijadikan area pemukiman. Hal ini diperparah dengan maraknya penebangan pohon untuk pembukaan lahan baru dan lain-lain.

Cagar alam pegunungan cycloop adalah suaka alam yang memiliki ciri khas tertentu, dan mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistem, sekaligus sistem penyangga kehidupan. Pegunungan siklop memiliki luas 31.479,89 hektar dan terdapat Open area seluas 2.415 hektar, bersumber dari peta tutupan lahan 2017. Penyebab Open area antara lain pertanian tradisional, permukiman dan area tak berhutan.

Dengan demikian Pegunungan Cycloop Perlu tata kelola pemukiman di sekitar untuk mengantisipasi cuaca ekstrem.(Nadya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *