NETWORK : RakyatPos | ValoraNews | KupasOnline | TopSumbar | BanjarBaruKlik | TopOne | Kongkrit | SpiritSumbar | Basangek | MenaraInfo | Medikita | AcehPortal | MyCity | Newsroom | ReportasePapua | RedaksiPos | WartaSehat JetSeo
Kontribusi Kelompok Separatis untuk Masyarakat Papua Dipertanyakan – Reportase Papua

Kontribusi Kelompok Separatis untuk Masyarakat Papua Dipertanyakan

banner 120x600

BANDUNG, REPORTASEPAPUA.COM – Pakar resolusi konflik Universitas Parahyangan, Bandung, I Nyoman Sudira, Mempertanyakan kontribusi tokoh-tokoh separatis Papua terhadap masyarakat di wilayah tersebut. Terutama, pentolan yang telah mendeklarasikan pemerintahan sementara. Dia menilai, selama ini jejak dan kontribusi Benny Wenda tak terlihat bagi Papua.

“Gini saja, selama ini apa sih catatan yang sudah dilakukan Benny Wenda terhadap Papua yang merasa dia wakili? Di dalam teori resolusi konflik seorang mungkin bisa menjadi first maker. Kalau kelompok ini masih jauh. Masih banyak tahapan yang harus ditempuh,” kata I Nyoman dalam sebuah Wabinar yang diselenggarakan Pusat Studi Kemanusiaan dan Pembangunan (PSKP) dengan tajuk “Pendekatan Kemanusiaan dan Keamanan Bagi Papua”, Kamis (3/12/2020) Sesuai Lansiran Sindonews.

Dia menyebut, ada banyak kelompok separatis di Papua, termasuk di ULMWP sendiri. “Bicara mengenai Benny Wenda, kita bicara ULMWP. Jangan salah, tokoh ULMWP itu ada empat bisa disebut tiga tokoh besarnya. Ada Benny Wenda di London, Octavianus Mote di New York, ada Rex Rumakiek yang di Austalia,” sebutnya.

ULMWP, kata dia, jalur perjuangannya bukan lokal atau nasional. Melainkan dari jalur internasional. “Dia enggak berjuang lagi dengan pemerintah Indonesia. Perjuangan mereka adalah dari sisi apa yang dilakukan selama ini mencari dukungan internasional, paling tidak memberikan support terhadap perjuangan mereka untuk memisahkan diri dari Indonesia. Isu yang digembor-gemborkan di luar negeri adalah HAM, enggak ada yang lain. Karena hanya HAM yang bisa menjadi jembatan kekuatan internasional bisa masuk,” lanjutnya.

Senada, mantan Kepala BAIS, Laksda TNI (Purn) Soleman B. Ponto, menilai, deklarasi yang dilakukan Benny Wenda hanya kepentingan kelompoknya saja. Hal itu, menurutnya, terlihat dari banyaknya kelompok di Papua yang menentang deklarasi tersebut. “Saya lihat bahwa ada kelompok-kelompok yang menolak deklarasi Benny Wenda. Berarti mereka merasa tidak diwakili. Dari situ kita bisa nyatakan bahwa itu hanya kepentingan golongan saja, tidak untuk kepentingan semua,” katanya. (rdk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *