JAYAPURA, reportasepapua.com – Kegiatan yang di Awali Dengan Menyanyikan Lagu Indonesia Raya ini diikuti oleh Seluruh Peserta Pesparani 2018 dari seluruh Kabupaten/ Kota di Papua dan juga Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal mewakili gubernur Papua.
Dalam Laporan Ketua Panitia, Pastor Konstantinus Bahang OFM mengatakan bahwa kita harus bersyukur karena kita bisa mengikuti kegiatan pesparani ini.
“Kita bersyukur gereja katolik dapat mengadakan kegiatan besar ini sehingga event ini sudah Sama dengan MtQ, dan pesparawi oleh sebab itu kita harus bersyukur dengan kesempatan ini”, tuturnya.
Pastor Menceritakan kepada seluruh tamu undangan dan peserta dimana saat LP3K Tingkat Nasional sejak pertama dibentuk langsung mencanangkan kegiatan ini di Ambon, dan hal ini disambut oleh LP3KD Papua dengan langsung membuat Panitia Pesparani.
“Panitia sudah persiapkan sejak bulan mei, walaupun waktu singkat dan dengan bimbingan Tuhan semua berjalan dengan baik”. Tuturnya.
Total Peserta yang akan berangkat di Ambon berjumlah 220 orang, ditambah pelatih serta official dan panitia sebanyak 292 orang.
Sementara itu mewakili Walikota Jayapura, Frans Pekei Mengatakan Bahwa Berpesan agar semua kegiatan berjalan aman dan sukses.
“kita tidak sekedar untuk juara, namun ini adalah momen pesta bersama sama membangun jalinan kasih dan ini juga harus kita syukuri apapun hasil yang akan terjadi,” tegasnya.
Pekei juga mewakili kabupaten dan kota secara resmi menyerahkan seluruh kontingen dan sub kontingen kepada panitia untuk ikut dalam Pesparani I di Ambon.
Sementara itu Kepala LP3KD Papua, Drs. Fransiskus Xaverius Mote M.si dalam sambutannya mengatakan bahwa Tema membangun persaudaraan sejati ini berarti Kita sebagai umat dalam bermasyarakat harus terus menjaga tali persaudaraan antar umat beragama tentunya untuk mambangun Papua, sehingga dimana pun umat katolik berkumpul dapat menaikan puji pujian sehingga kita bisa bersatu.
“kita kesana kalau tidak ada hasil dalam Lomba ini yang paling penting itu umat katolik harus bisa bertemu satu sama lain, dan kenapa ambon dipilih adalah karena di ambon menceminkan suatu tempat untuk membangun silahturahmi, karena ambon ini mempunytai historis daerah yang menjadi simbol persatuan,”. ungkapnya.
Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal Sebelum Menyerahkan Pataka kepada ketua kontingen Mengatakan agar seluruh kontingen tidak usah pesimis, karena pemerintah sebagai wakil Allah berkomitmen untuk perkuat kerohanian di Papua.
“Dan kita di papua dapat menjadi contoh bagi semua dikawasan barat, sehingga kita lah yang harus memberikan contoh untuk yg lain dari segi kualitas rohani dan saudara yang lain,” tuturnya.
Klemen Mengungkapkan bahwa Umat katolik dapat menjadi perekat dan pendorong motivasi kehidupan umat beragama untuk semua masyarakat yang ada di indonesia.
“Yang penting semua sehat, dan orang tua tidak usah kuatir sehingga orang tua harus yakin sukacita yang dibawah karena mereka membawa nama baik papua, dan pemprov papua mendukung 100 persen sehingga kita terus dorong kegiatan rohani seperti ini,” tegasnya.
Klemen juga menambahkan bahwa ini Rombongan luar biasa dan karena Papua letaknya sangat luas sehingga kedepan kita harus bawa rombongan yang lebih besar.
“kalau dilakukan lagi kita papua harus mengirim 1000 atau 2000 orang sehingga orang disana tau papua seperti apa, sehingga kesannya akan tersampaikan, karena mereka bisa bercerita papua itu sangat berkesan,” tuturnya.
Pesparani di Ambon Tahun ini Merupakan Pesparani Pertama untuk Gereja Katolik di Indonesia. Hal ini berawal dari inisiatif Ambon. Selama ini Pesparani sudah diadakan diDobo, Kepulauan Aru, Provinsi Maluku. Dari sana muncul desakan agar diadakan Pesparani tingkat nasional. Usulan itu kemudian dibawa ke Direktorat Jenderal Bimas Katolik. Setelah melewati konsultasi dengan pihak terkait akhirnya dibentuklah Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik Nasional (LP3KN) melalui PMA nomor 35 tahun 2016. Lembaga ini merupakan penyelenggara Pesparani di Indonesia, baik tingkat kabupaten, provinsi maupun tingkat nasional.
LP3KD di Provinsi Papua sudah dibentuk tahun 2018 yang kemudian disusul dengan pembentukan LP3KD di setiap kabupaten dan kota. Dengan keterbatasan waktu itu LP3KD Provinsi Papua belum bisa membuat Pesparani di tingkat kabupaten dan provinsi karena pada tahun 2018 LP3KD Papua harus menyiapkan diri mengikuti Pesparani nasional.
Dalam situasi itu LP3KD Papua tetap mengutus peserta lomba untuk semua mata lomba tetapi dengan penunjukan langsung ke kabupaten yang siap. Pada Pesparani I ini kontingen Papua berjumlah 292 orang yang terdiri dari ofisial dan peserta lomba untuk 10 mata lomba. Kontingen dari kabupaten Merauke dipercayakan untuk membawakan Paduan Suara dewasa Laki-laki, Paduan Suara wanita dewasa dan mazmur remaja. Kabupaten Mappi untuk lagu Gregorian remaja, Kabupaten Agats untuk Paduan Suara dewasa Campuran, kabupaten Timika untuk lagu Gregorian dewasa, Kabupaten Jayapura untuk Paduan suara anak-anak, Kabupaten Waropen untuk mazmur dewasa, dan kota Jayapura untuk cerdas cermat rohani dan tutur Kitab Suci. Selamat berlomba dan memuji Tuhan untuk Tanah Papua.(anto)