JAYAPURA, REPORTASEPAPUA.COM – Tiga Warga Tewas dalam Peristiwa Kontak Senjata yang terjadi di Kabupaten Puncak, Papua Selasa Kemarin.
Bupati Puncak, Willem Wandik saat dihubungi mengaku telah mengetahui adanya kejadian kontak senjata antara Kelompok Separatis Bersenjata (KSB) dengan Tim Gabungan TNI-Polri di Kampung Olen, Distrik Mabugi, pada Selasa (17/9/2019) dini hari. Akibat kejadian tersebut, Willem menyebut 3 warga sipil tewas dan 4 lainnya mengalami Luka.
“Ada baku tembak di sana dan hasilnya ada 3 orang yang meninggal dan hari ini dibakar, 4 orang kami melalui Dinas Kesehatan urus bersama TNI-Polri larikan ke Timika untuk pengobatan,” ujarnya, Rabu (18/9/2019).
Bupati menjelaskan, beberapa KSB yang sebelumnya bermarkas di Distrik Gome, telah berpindah tempat karena lokasi sebelumnya telah disisir oleh aparat. Akhirnya, sambung Willem, kelompok-kelompok tersebut melarikan diri ke Kampung Olen.
Willem pun meminta aparat keamanan untuk menghentikan penyisiran agar psikologi masyarakat bisa berangsur pulih.
“Pendekatan kasih itu jauh lebih bagus dari pada itu (penyisiran). Saya harap, pak panglima dan Kapolda harus hadapi secara persuasif, tidak bisa dengan senjata, senjata dihadapi dengan senjata tidak akan pernah menyelesaikan masalah, pasti kedua belah pihaj jadi korban, masyarakat korban, pemerintah korban, negara korban, itu yang paling penting,” tuturnya.
KAPENDAM MASIH MENGECEK ?
Sementara Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol CPL Eko Daryanto mengakui bila telah terjadi kontak senjata antara aparat gabungan TNI-Polri dengan KSB di Kampung Olen. Namun ia belum mau mengkonfirmasi prihal jatuhnya korban dari pihak sipil.
“Betul ada kontak senjata, tapi untuk korban kita harua konfirmasi lagi,” ucapnya lewat keterangan tertulis kepada redaksi. (Redaksi)