NETWORK : RakyatPos | ValoraNews | KupasOnline | TopSumbar | BanjarBaruKlik | TopOne | Kongkrit | SpiritSumbar | Basangek | MenaraInfo | Medikita | AcehPortal | MyCity | Newsroom | ReportasePapua | RedaksiPos | WartaSehat JetSeo
Komisi V DPR Papua Nilai Pembangunan Venue Volli Pasir dan Indor Volli Ball di Koya Tidak Layak – Reportase Papua

Komisi V DPR Papua Nilai Pembangunan Venue Volli Pasir dan Indor Volli Ball di Koya Tidak Layak

banner 120x600

JAYAPURA, REPORTASEPAPUA.COM – Komisi V DPR Papua, salah satunya membidangi Olahraga saat melakukan inpeksi mendadak (Sidak) di pembangunan venue PON XX untuk cabang olahraga (Cabor) Volli Pasir dan Indor Volli Ball yang ada di wilayah Koya Kabupaten Keerom, menilai tempatnya sangat tidak layak. Sidak itu dipimpin langsung oleh Wakil Ketua Komisi V DPR Papua, Maria Duwitauw, didampingi Sekretaris Komisi V, Natan Pahabol dan anggota Komisi V diantaranya, Ignasius W. Mimin, Yohanis Ronsumbre dan Frits Tobo Wakasu beserta sejumlah staf komisi, Rabu (3/7/19)

Kepada Wartawan, Sekretaris Komisi V DPR Papua, Natan Pahabol mengatakan, setelah pihaknya meninjau secara langsung pembangunan venue Volli pasir dan indor Volli ball, memang pengerjaannya sudah mencapai sekitar 50 persen untuk tribun dan lapangan. Namun lapangan Volli indor dan fasilitas lainnya belum kelihatan atau belum nampak dengan jelas. Apalagi tempatnya sangat tidal layak.

“Lebih parahnya lagi, sesampainya kami rombongan tiba disini, kami malah mendapat laporan bahwa kontraktor yang menangani pekerjaan ini, dan pihak Manager tidak ditempat, mereka masih libur Lebaran. Padahal ini sudah masuk minggu ke 3 setelah Lebaran tapi mereka belum juga kembali,” kata Natan Pahabol dengan nada kesal.

Padahal kata Natan, ini adalah pekerjaan besar tapi kontraktornya managernya masih berada di luar. Pertanyaannya apakah ini tidak ada pengawasan dari pemerintah terutama Dispora ataukah anggarannya sudah habis, ataukah menunggu lelang lagi, sehingga perusahaan ini dia harus istrihat.

“Dari hasil sidak yang tidak memuaskan ini, kita akan mengundang pihak terkait dalam hal ini Dispora untuk menanyakan sudah sejauh mana progres pembangunan venue Volli Pasir dan Indor Volli Ball yang ada di Koya ini,” ujar Natan.

Diakui, pihaknya agak sedikit kecewa, lantaran saat tiba di tempat tidak ada aktivitas para pekerja yang sedang bekerja. “Anggarannya memang dari APBD, jadi ada dua cabang olahraga yang akan dipertandingkan disini, yaitu Volli Indor dan bola Volli pasir ,” Tambahnya.

Sementara itu  Wakil Ketua Komisi V DPR Papua Maria Duwitau meniai tempat untuk menuju ke lokasi pembangunan Volli pasir dan indor Volli, lokasinya jauh dari perkotaan, sehingga sangatlah tak layak jika ditempatkan disini. dan sangat khawatir jika tidak ada penonton yang datang menyaksikan pertandingan nanti. Apalagi akses untuk menuju ke lokasi pertandingan tidak ada kendaraan umum yang melintas di daerah tersebut.

“Setelah kami lihat sendiri, ini sangat jauh dari jalan utama dari juga. Pertanyaannya, penontonya ini dari mana. Justru yang ada di dalam pikiran kami, kalau Volli pantai itu ada di pinggir pantai tapi kok ini ada disini di daerah gunung. Jadi menurut kami Komisi V sangat tidak cocok kalau Volli pantai ada di gunung,” ujar Maria.

Bahkan pihaknya cukup khawatir jika saat pertandingan nanti, tak ada penonton yang datang untuk menyaksikan pertandingan tersebut lantaran lokasinya sangat terpencil. Menurut Maria, untuk pembangunan venue ini, apakah sudah dipikirkan baik oleh Disorda maupun KONI Papua.

“Kami saja yang mempunyai kendaraan akan berfikir dua kalilipat untuk datang ketempat ini, apalagi para penonton yang hanya mengunakan sepeda motor atau kendaraan umum, pasti berfikir panjang karena untuk tiba ke tempat ini butuh perjungan juga,” kata Maria.

Hanya saja kata Maria, jika untuk mengejar target, itu kembali lagi pada pihak kontraktornya atau menunggu lelang lagi. Namun pihaknya tetap menanyakan ke pihak Disorda Papia. Masih ditempat yang sama, Anggota Komisi V DPR Papua Ignasius W. Mimin menambahkan, jika tempat ini sangat tidak kayak karena aksesnya terlalu jauh dari jalan utama dan perkotaan. Oleh karena itu Pimpro harus proaktif dan seriusin jika melihat hal ini. Jadi Setiap 3 bulan Pimpro harus mengevaluasi pekerjaannya.

“Kami minta Manager yang menangani pekerjaan ini dengan serius dalam menangani hal ini, setiap 2-3 bulan harus di evaluasi terus. Ini karyawan yang kami temui di tempat hanya lima orang saja. Sementara mau target pencapaian itu kapan? Manager yang menangani perusahaan ini

Apalagi, ini menggunakan anggaran APBD provinsi. Kami harap itu tidak main-main.Sehingga Disorda dan PB PON harus lebih serius tangani hal ini sampai mencapai target. “Saya sebagai Ketua Fraksi Golkar menyampaikan, saya tidak main-main, apalagi untuk aksesnya itu butuh transportasi. Dan kami saja yang punya mobil masuk kesini sudah setengah mati, bagaimana yang tidak punya kendraan mereka mau nonton bagaimana,” ujarnya.

Mimin menambahkan, hasil sidak kami di tempat lain mereka sudah presentasekan, tapi kalau yang ini tidak jelas, masih abu-abu. Sehingga Disorda dan pihak perusahaan yang menangani proyek ini segera menghadap Komisk V DPR Papua.

“Jadi kami minta Pemprov dalam hal ini Disorda segera turun dan harus memanggil kontraktor dan pihak perusahaan yang menangani pembangunan venue ini, dan secepatnya meneyelsaikan pekerjaan ini. Karena berapa bulan lagi target kerjanya habis. Jadi sebelum habis masa kerjanya, progresnya harus jelas”, tegas Politisi Partai Golkar itu. (TIARA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *