JAYAPURA, REPORTASEPAPUA.COM – Dalam waktu dekat, Komisi IV DPR Papua bakal segera turun melakukan pengecekan terhadap kapal tambang yang dibuat oleh PT Cinjuan di Siriwo, Kabupaten Nabire. Dengan hadirnya kapal tersebut, nantinya akan digunakan untuk pertambangan emas di daerah itu. Sehingga kini menjadi sorotan masyarakat Nabire bahkan sudah menjadi viral.
Menanggapi hal itu, Anggota Komisi IV DPR Papua dari daerah pemilihan Nabire, Thomas Sondegau mengatakan, mengenai temuan kapal tambang yang dibuat di tengah hutan di Kilo 100 di Nabire, maka dalam waktu dekat Komisi IV DPR Papua akan turun ke lapangan untuk melihai itu secara langsung.
Pasalnya kata Thomas, ada indikasi bahwa pembuatan kapal pengeruk tambang emas itu, tidak ada izin dari Pempro Papua maupun pusat.
“Kita akan pastikan itu, apakah untuk mengeruk tambang emas di sungai atau hanya untuk membawa keluar?. Jadi, kami akan turun minggu depan ke Nabire,” tandas Thomas.
Selain itu kata Thomas Sondegau, pihaknya akan melibatkan Pemprov Papua dalam hal ini Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Dinas Perhubungan termasuk bersama Pemkab Nabire untuk mengecek sama-sama ke lapangan.
Bahkan, pihaknya berharap agar aparat kepolisian juga mau turut serta dalam pengecekan terhadap kapal yang dibuat perusahaan tambang asing itu.
“Ya, perlu dicek izin-izinnya. Jadi, kami minta diback up oleh kepolisian,” pungkasnya.
Terkait pihak kepolisian Nabire sudah mengecek kapal itu dan ternyata tidak ada ijin, Thomas Sondegau menegaskan, jika pihaknya juga memastikan hal itu. (tiara)