Jayapura,reportasepapua.com – Komisi III DPR Papua mendukung langkah Bank Papua untuk menutup jaringan kantornya, terutama cabang-cabang di luar Papua yang tidak efektif.
“Mereka menjelaskan, sudah ada tiga kantor cabang pembantu yang ada di Jakarta ditutup. Nah itu, kita dorong untuk mereka mengevaluasi terus cabang atau cabang pembantu yang di luar Papua,“ kata Ketua Komisi III DPR Papua, Carolus K Bolly, SE, MM, yang ditemui wartawan akhir pekan kemarin.
Bahkan kata Carolus, jika memang kantor cabang maupun cabang pembantu itu, sudah tidak efektif lagi, maka harus ditutup saja. Oleh karena itu, Komisi III DPR Papua sepakat untuk dievaluasi terus dan dipantau perkembangannya terhadap keberadaan kantor cabang dan cabang pembantu Bank Papua di luar Papua, karena hal ini sangat berpengaruh terhadap biaya Operasional.
Namun, kata Carolus, pihaknya menyambut positif langkah Bank Papua yang sudah membentuk satu devisi khusus yang tugasnya untuk mengevaluasi kantor-kantor cabang ini.
“Untuk itu kita juga sambut positif langkah dari pak dirut ini. Ya saya pikir sampai dengan saat ini, dengan hasil rapat tadi dewan menyampaikan cukup puas dengan langkah-langkah yang mereka sudah tempuh itu,“ ungkapnya.
Terkait kredit bermasalah, Carolus Bolly menjelaskan, jika inti permasalahan ada dalam mekanisme pengelolaan kredit dari awal yang membuat jebol itu,karena mekanisme penyaluran kredit ini yang ada kesalahan di situ.
“Tapi sudahlah, waktunya salah menyalahkan sudah selesai, karena kita sepakat dengan Bank Papua bahwa mekanisme penyaluran kredit bersama tentu yang paling penting dari penyeluran kredit itu, bukan soal prosesnya saja, aturannya saja, atau protapnya saja tapi yang paling penting adalah orangnya,“ Ungkap Carolus.
Hanya saja kata Carolus Bolly, orang yang ditempatkan harus benar-benar yang tepat dan mengerti dan paham aturan,sehingga dia tidak memutuskan sembarang untuk menyalurkan kredit itu, sehingga peruntukkan dari pada kredit itu juga benar-benar jelas.
“Prinsip kehati-hatian yang ada di orang penyaluran kredit itu. Jadi tidak saja mekanisme diperbaiki tetapi juga SDM-nya, figur atau orang yang ditempatkan disitu harus pas, karena kita kemarin jebol disitu,“ tekannya.
Politisi Partai dmeokrat ini menambahkan jika Bank Papua semakin sehat kedepannya dan kepercayaan masyarakat publik akan kembali meningkat.
“Ini demi pertumbuhan dari pada Bank Papua itu sendiri juga dalam rangka menopang pertumbuhan ekonomi di Papua,” tuturnya. (anto)