Klarifikasi Sekwan DPRP : Saya ke Korea Bukan Dana Perjalanan Dinas

banner 120x600

JAYAPURA, REPORTASEPAPUA.COM – Dalam rangka meningkatkan pelayanan publik yang berorientasi pada kemudahan akses Infrastruktur guna mempermudah aktivitas masyarakat dan pengembangan inovasi tekhnologi modern Pertanian, L. Karina Rosilawti sebagai Direktur PT. Citra Multikreasj Bintang mengundang Sekretaris Dewan (Sekwan) DPR Papua, DR. Juliana J. Waromi, SE. M. Si untuj mrngikuti acara tersebut di Korea Selatan, yang dilaksanakan sejak tanggal 09-13 Desember 2019.

Tak ingin ada tanggapan negatif, Sekretaris Dewan (Sekwan) DPR Papua, Dr. Juliaana J. Waromi, SE, M. Si menjelaskan, jika keberangkatannya ke Korea Selatan bersama anggota DPR Papua, Boy Markus Dawir (BMD) untuk memenuhi undangan tersebut dan bukan dalam rangka perjalanan dinas.

Kembali ia tegaskan, dirinya berangkat ke Korea Selatan karena mendapat undangan pribadi bukan atas nama lembaga DPR Papua. Yang tujuan adalah mempromosikan kopi Robusta yang ada di Serui, yang selama ini menjadi binaannya dan sesuai dengan disertasinya.

“Saya tidak pernah mau ada kepentingan siapa. Saya jalan pribadi jadi tidak perlu diekspos. Saya kan dinas di Lampung tapi karena ada undangan ke Korea Selatan, jadi saya ke Korea Selatan untuk menghadiri undangan tersebut. Hanya dua hari, bukan pergi lama-lama,” kata Sekwan kepada Reportase Papua lewat via teleponnya, Kamis (12/12/19), malam.

Terkait keikutsertaan BMD ke Korea Selatan lanjut Sekwan, karena yang bersangkutan juga mendapat undangan. Akan tetapi pihaknya juga jalan pribadi, tidak jalan pakai uang pemerintah.

“Diakan kebetulan ada di Jakarta mengkonsultasikan pembahasan tatib dewan di Mendagri bersama tim DPRP. Kebetulan ada undangan makanya dia juga ikut. Karena kehadirannya terkait dengan Imfrastruktur ke depan. Diakan (BMD) mau lihat langsung pembangunan di sana, kan boleh. Apa salah? Kita ini kan jalan pribadi bukan jalan dinas untuk diekspos,” ujarnya.

Surat undangan yang menjadi Acuan Keberangkatan Ke Korea Selatan

Untuk itu, ia kembali menegaskan, jika dirinya ke Korea Selatan untuk mencari investor masuk ke Papua untuk kopi Ambaidiru. Kini ada undangan langsung dari investor kenapa tidak ia kejar karena membutuhkan investor ke Papua untuk melihat kopi robusta.

“Jadi kalau pimpinan bicara seperti itu, kan saya lagi dinas di Lampung lima hari. Atasan saya kan gubernur,” tandasnya.

Sementara itu, Jhony Banua Rouw sebagai pimpinan sementara DPR Papua mengatakan, ia mendengar dan lihat di media online ada utusan dewan dari Papua dan sekwan DPRP yang ke Korea Selatan.

“Saya mau sampaikan bahwa saya sebagai pimpinan sementara tidak pernah menugaskan Sekwan dan saudara Boy Markus Dawir berangkat mewakili lembaga ini ke Korea Selatan. Apakah itu perjalan dinas dan pribadi saya tidak tahu tapi prinsipnya tak ada ageda DPRP,” kata Banua Rouw.

Namun diakui, kalau ia pun sempat mendapat pertanyaan akan hal itu tetapi, pihaknya sendiri tidak bisa melakukan perjalanan dinas karena SPT dan SPPD tak bisa dikeluarkan pimpinan sementara.

“”Jadi saya sendiri sebagai pimpinan sementara tidak tahu tentang itu dan tidak ada pemberitahuan. Satu anggota DPRP dan sekwan. Itu yang kami lihat dalam foto media online di Korea Selatan,” ungkapnya. (Tiara)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *