NETWORK : RakyatPos | ValoraNews | KupasOnline | TopSumbar | BanjarBaruKlik | TopOne | Kongkrit | SpiritSumbar | Basangek | MenaraInfo | Medikita | AcehPortal | MyCity | Newsroom | ReportasePapua | RedaksiPos | WartaSehat JetSeo
KETUM GERCIN : Pilres Telah Selesai Saatnya Anak Bangsa Bersatu Membangun NKRI – Reportase Papua

KETUM GERCIN : Pilres Telah Selesai Saatnya Anak Bangsa Bersatu Membangun NKRI

banner 120x600

JAYAPURA, REPORTASEPAPUA.COM – Perhelatan Pesta Demokrasi 2019 yaitu pemilihan Presiden dan wakil Presiden Republik Indonesia serta wakil rakyat yang akan duduk di DPRI serta provinsi dan kabupaten kota di seluruh indonesia telah selesai, dimana komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia ( KPU RI ) sedang mempersiapkan untuk menetapkan presiden dan wakil presiden republik indonesia priode 2019 – 2024 pada tanggal 22 mei mendatang.

KPU juga telah mempersiapkan untuk mengumunkan nama nama yang akan duduk sebagai anggota DPR-RI serta provinsi dan kabupaten kota di seluruh indonesia yang akan bertugas selama lima tahun kedepan untuk melayani dan membangun bangsa dan negara serta bertugas sebagai penyambung lidah rakyat di pemerintahan demi kesejahtraan rakyat indonesia dari sabang sampai merauke.

Pesta demokrasi pemilu tahun ini cukup menguras energi bangsa dan negara yang cukup besar dalam sejarah NKRI, lebih dari 550 petugas penyelenggara pemilu yang meninggal dunia selama Pemilu 2019, terdiri atas anggota kelompok penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), Panwaslu dan Polri.oleh sebab itu pemilu 2019 harus di evaluasi sehingga pemilu pemilu berikutnya di nkri bisa berjalan dengan baik.

“Hal menimbulkan Polemik yang tidak sedap di semua kalangan elit – elit politik nasional dan daerah serta kalangan menengah dalam serata sosial masyarakat indonesia dari sabang sampai merauke,” Ujar Hendrik Yance Udam Sebagai Ketua Umum GERCIN Pusat melalui surat elektronik Pada Redaksi Reportasepapua.com Senin (13/05).

Menurut HYU, Isu People Power yang dihembuskan oleh kelompok kelompok yang tidak bisa menerima kekalahan dalam pemilu kali ini, dengan dalil pasangan nomor urut satu Ir Jokowidodo dan Prof. DR. Kiai Haji Ma’ruf Amin melakukan kecurangan dalam pemilu di tambah lagi isu yang di hembuskan bawah ada dugaan KPU serta penyelengara pemilu telah melakukan kecurangan secara masif dan sistim matis.

“Isu tersebut adalah merupakan opini yang di bentuk dan menjadi pintu masuk untuk mengoyangkan pemerintahan yang ada sehingga rakyat tidak mempercayai pemerintah yang sah dan tejadilah kekacawan politik dalam Negri,” Bebernya.

Hendrik Menambahkan bahwa Pilres 2019 kali ini juga membuat kelompok anak bangsa terbagi menjadi dua kelompok besar dan kalau kita tidak mengelolanya dengan baik di pastikan akan terjadi konflik besar di nkri dan sejarah kelam bangsa kita 1965 itu terulang kembali akhirnya membuat ibu pertiwi menagis dan, rakyat indonesia menjadi susah dan ketakutan.

“Jangan karena politik dan serta perbedaan yang ada dan pemilihan presiden RI membuat bangsa ini terpeca peca atau konflik di mana mana yang membuat ibu pertiwi menagis melihat darah bercucuran membasahi bumi nusantara di dalam rumah besar kita yaitu NKRI, sehingga  Sebagai anak bangsa yang mencintai NKRI jangan kita membuat bangsa ini tercabik cabik tercerai berai oleh isu – isu identitas ,semangat, radikalisme,intoleran, yang menghantuai kehidupan berpolitik berbangsa dan bernegara,” Ungkapnya.

HYU Juga Mengaku Kita Sebagai Sesama Anak Bangsa Jangan membiarkan sejarah kelam bangsa kita terulang lagi karena perbedaan pandangan politik, agama dan golongan, namun jadikanlah perbedaan itu sebagai alat pemersatu bangsa sesuai dengan motto kita yaitu BINEKA TUNGGAL IKA ( Berbeda beda tapi satu ).

NKRI yang kita tinggal saat ini bukan di turunkan jatuh dari langit, namun NKRI yang adalah rumah besar kita bersama ini adalah merupakan hasil kerja keras serta perjuangan para pejuang pejuang pendahulu kita yang rela kehilangan hartanya,bahkan nyawapun di korbankan untuk memerdekakan NKRI dari tangan para penjajah.

“Untuk itu generasi saat ini adalah generasi yang ada di jaman kemerdekaan kita harus bisa menjaga dan merawat, serta mencintai NKRI sebagai rumah besar kita bersama sama dan mewariskannya kepada generasi berikut kita,dari generasi ke generasi,” Cetusnya.

Kita patut bersyukur kepada TUHAN YANG MAHA BESAR karena telah menganugrahkan NKRI yang kaya akan sumber daya alamnya serta keanekaan flora dan faunanya serta kaya akan budaya dari sabang sapai merauke. (Riyanto)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *