JAYAPURA, reportasepapua.com – Adanya Pembakaran bBendera HTI yang terjadi di Garut Jawa Barat beberapa hari lalu, banyak ditanggapi oleh berbagai tokoh agama di Indonesia termasuk salah satunya dari Papua, sebagian dari mereka menghimbau untuk tidak terprovokasi atas peristiwa ini.
Thaha Al Hamid selaku pendiri Majelis Muslim Papua, menyesalkan peristiwa ini, dirinya mengatakan HTI merupakan ormas yang sudah dilarang oleh pemerintah.
Dari peristiwa ini marilah kita mengambil hikmah atau garis tengah, kita tidak bisa membiarkannya dan harus ada langkah yang dilakukan oleh para ulama yaitu mendinginkan situasi ini sehingga diantara umat muslim tidak terjadi bentrok.
“Para ulama dan habib bisa membangun pandangan-pandangan yang lebih soft, ingat peristiwa ini terjadi diambang politik, dan ini merupakan tugas kepolisian untuk memprosesnya,” terangnya.
Lebih lanjut kata Thaha yang juga merupakan ketua majelis penasehat HMI bahwa kaum muslimin tidak perlu terpancing untuk melakukan demo, namun para ulama bisa mengumpulkan majelisnya di masjid-masjid, di suruh untuk membaca Yasin dan serahkan kepada Allah SWT.
Keberadaan kita di manapun itu harus menjadi Rahmat bagus semesta alam, peran yang terbesar ada pada para ulama dan pengkhotbah, perlu melakukan komunikasi dan duduk bersama untuk menenangkan umat. Kewajiban kita adalah menjaga status negara ini menjelang Pilpres.
Selaku ketua dewan penasehat Ansor provinsi Papua, dirinya menghimbau untuk tidak ada tindakan arogan yang dapat melukai diri orang lain dan diri sendiri, mari kita melihat peristiwa ini adalah teguran dari Allah SWT.
“Kepada seluruh pimpinan seperti KH Agil Sirat dan seluruh ormas islam yang besar untuk membuka komunikasi dan tabayun, dikwatirkan peristiwa ini diboncengi oleh politik dan ini akan membuat luka besar bagi bangsa Indonesia, melalui wakil presiden bapak Yusuf Kalla dapat mengumpulkan seluruh tokoh dan pimpinan agama sehingga tidak terjadi pergerakan-pergerakan yang mengadu domba antar umat Islam,”tegasnya.
Dari ufuk timur Indonesia, Papua, berharap umat Islam yang berada dimana saja tidak mudah terprovokasi dengan peristiwa tersebut.(anto)