Ketua DPRP : Pajabat Papua Tak Ada Open House Natal

banner 120x600

JAYAPURA,REPORTASEPAPUA.COM – Dalam Rangka Menyambut Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2019, Ketua DPR Papua, Yunus Wonda menyampaikan seruan kepada Presiden, Panglima TNI, Kapolri dan semua jajarannya agar membuat pihak yang ada di Papua tenang memasuki Natal.

“Kami minta semua pasukan di Nduga ditarik. Peristiwa empat tahun lalu di Paniai saat, Desember 2014 jangan terulang lagi. Biarkan kami merayakan hari raya kami. Kami ingin rayakan natal dengan damai dan sukacita bersama keluarga kami,” kata Yunus Wonda, Kamis (20/12/18).

Untuk itu, kata Yunus Wonda, biarkan masyarakat Nduga yang mengungsi kembali ke rumah mereka dan berkumpul bersama keluarga. Meski kondisi di Nduga tak tak lepas dari rentetan peristiwan penembakan yang terjadi.

“Biarkan masyarakat merayakan Natal dengan sukacita. Buatlah kami damai di atas tanah dan negeri kami. Kami juga bagian dari negara ini. Buatlah orang Papua mencitai negara ini. Jangan buat anak cucu kami mengalami trauma dengan kondisi ini,” ucapnya.

Bahkan pihaknya meminta, agar semua aparat keamanan yang ada di Papua dapat memberikan kedamaian dan sukacaita kepada orang Papua.

Menurutnya, meskipun para pelaku dalam kasus Nduga sudah pergi jauh dan tidak lagi berada di wilayah itu. Tapi sekarang yang merasakan dampaknya adalah masyarakat dimana saat ini mereka alam ketakutan, tidak damai.

Bahkan kata Yunus Wonda, jika aparat penegak hukum mau melakukan penegakan hukum, sebaiknya dilakukan setelah perayaan Natal dan Tahun Baru. Tapi jangan ada noda di selama Natal ini dan Tahun Baru.

“Rapat dengan gubernur tadi malam, kami semua pejabat Papua sepakat tak ada open house sebagai bentuk sikap kami sedang duka terhadap rakyat kami di Papua. Ini duka kedua setelah kasus Paniai,” ungkapnya.

Dalam penegakan hukum di Nduga, aparat yang diturunkan menurutnya, bukan dari Papua tapi ini langsung dari pusat.

“Ini di bawah kendali pusat. Polda dan Pangdam hanya memback up saja,” ujarnya.

Untuk itulah pihaknya akan meminta presiden untuk menarik pasukan dari Nduga agar rakyat bisa merayakan natal bersama keluarganya dengan damai dan sukacita.(tiara)

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *