Kembangkan Potensi Sagu, Dinas TPH Kabupaten Jayapura Gandeng P4S

Kepala Dinas TPH Kabupaten Jayapura, Adolf Yoku. (nadya/reportasepapua.com)
banner 120x600

SENTANI, Reportasepapua.com – Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultara (TPH) Kabupaten Jayapura bekerjasama dengan Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) saat ini tengah berupaya untuk mengembangkan potensi sagu yang ada di Kabupaten Jayapura.

Hal disampaikan oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikurtura Kabupaten Jayapura, Adolf Yoku yang ditemui wartawan di ruang kerjanya, Rabu (20/02/2019).

Diungkapkannya, P4S yang berpusat di Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan tertarik untuk mengajarkan masyarakat di Kabupaten Jayapura untuk mengolah sagu karena melihat banyak potensi yang bisa dikembangkan dari tanaman tersebut.

“Jadi pertama P4S ini mereka memperkenalkan kehadiran mereka di Kabupaten Jayapura pusatnya itu ada di Makassar namanya itu Cahaya Duta Palili dari situ mereka buka caban di Jayapura. Mereka ini bergerak di bidang pengolaan hasil pertanian jadi, bukan hanya sagu saja tapi mereka juga bisa olah hasil pertanian lain” katanya.

Adolf Yoku juga mengungkapkan bahwa kehadiran P4S di Kabupaten Jayapura ini juga sudah sangat membantu masyarakat yang ada di Kampung Kwadeware dan Kampung Abar.

“Sampai saat memang mereka baru masuk di dua kampung, yaitu Kampung Kwadeware dan Abar. Kehadiran mereka juga sudah sangat membantu masyarakat setempat. Jadi kelompok ini sudah melakukan pelatihan dari hasil pelatihan itu mereka bisa megolah sagu menjadi keripik sagu, kue kering dan lain sebagainya” kata Yoku.

“Pada saat natal kemarin masyarakat setempat menggunakan hasil olahan itu untuk membuat kue kering dan lain sebagai dari bahan dasar sagu” tambahnya.

Lebih lanjut dikatakannya, kedepan kelompok ini akan melakukan pelatihan yang lebih luas lagi kepada seluruh masyarakat yang ada di Kabupaten Jayapura tentang bagaimana caranya untuk mengolah sagu menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis tinggi.

“Jadi ini mereka akan melakukan pelatihan lebih luas lagi kedepan tidak hanya di kampung Kwadeware dan Abar saja. Ada daerah yang punya potensi sagu mereka akan masuk untuk melatih masyarakat adat agar bisa memanfaatkan sagu menjadi bahan-bahan pangan yang lebih baik lagi” pungkasnya. (nadya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *