NETWORK : RakyatPos | ValoraNews | KupasOnline | TopSumbar | BanjarBaruKlik | TopOne | Kongkrit | SpiritSumbar | Basangek | MenaraInfo | Medikita | AcehPortal | MyCity | Newsroom | ReportasePapua | RedaksiPos | WartaSehat JetSeo
Kelompok Separatis Sekap 15 Orang Guru dan Tenaga Kesehatan di Nduga – Reportase Papua

Kelompok Separatis Sekap 15 Orang Guru dan Tenaga Kesehatan di Nduga

Kabidhumas Polda Papua Ketika Memberikan keterangan Pers. ( foto :anto/reportasepapua.com)
banner 120x600

JAYAPURA, reportasepapua.com – Kelompok Kriminal Bersenjata yang dipimpin oleh Egianus Kogeya menyekap sebanyak 15 orang tenaga guru dan tenaga kesehatan yang sehari harinya bertugas di kecamatan Mapenduma, Kabupaten Nduga sejak 3 oktober.

Menurut Kepala Bidang hubungan Masyarakat polda Papua, Kombes Pol AM Kamal MN, yang merupakan salah satu Guru SD YPGRI 1 Mapenduma bahwa dirinya bersama 15 orang guru lainnya dan tenaga kesehatan di Distrik Mapenduma telah diancam dan ditahan untuk tidak melakukan aktivitas oleh kelompok KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata) pimpinan Egianus Kogeya yang juga mengaku sebagai adik dari Kelly Kwalik.

“Kelompok KKB ini telah menolak dan menahan aktivitas guru dan tenaga kesehatan sejak 3 Oktober  hingga 17 Oktober,  Selama masa penolakan tersebut, para guru dan tenaga kesehatan menginap dan mendapatkan jaminan keamanan dari Kepala Puskesmas Distrik Mapenduma Naftali Wandikbo,” Tutur Kamal.

Kamal mengakui bahwa kemudian pada hari Kamis tanggal 18 Oktober 2018 pesawat carteran datang menjemput para guru dan tenaga kesehatan untuk pergi menuju Wamena.

“Sangat saya sayangkan aksi yang dilakukan oleh KKB ini, Kesehatan dan Pendidikan  menjadi kebutuhan pokok yang harus dipenuhi setiap warga masyarakat demi terciptanya generasi muda  sebagai penurus bangsa dan berkembangnya pembangunan disuatu daerah, namun dengan aksi ini sangat menganggu kemajuan masyarakat di papua,”tegasnya.

Aparat kepolisian kemudian mengevakuasi satu orang korban yakni MN yang mendapat kekerasa fisik dan asusila saat kejadian 3 oktober, kemudian dirawat di RS bayangkara Jayapura. (anto)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *