JAYAPURA,REPORTASEPAPUA.COM – Ketua Fraksi Partai Golkar DPR Papua, Ignasius W Mimin mengusulkan agar pembahasan kelanjutan Otonomi Khusus (Otsus) bagi Provinsi Papua, harus masuk dalam materi debat Calon Presiden dan Wakil Presiden RI selanjutnya yang digelar KPU RI.
“Ya, kami usulkan agar kelanjutan Otsus Papua itu, masuk dalam agenda debat Capres,” kata Ignasius Mimin kepada Wartawan di Jayapura, Selasa (29/1/19).
Apalagi, tandas legislator Papua ini pelaksanaan Undang-Undang Otsus di Papua ini, tinggal beberapa tahun lagi, sehingga formatnya harus jelas dan dibahas oleh calon Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2019 – 2024.
Untuk itu, Ignasius Mimin berharap agar materi debat tentang Papua, baik kelanjutan pelaksanaan Otsus di Papua maupun permasalahan pelanggaran Hak Azasi Manusia (HAM) dan Daerah Otonom Baru (DOB) di Papua, menjadi pertimbangan oleh KPU RI dan moderator-moderator yang menyiapkan materi-materi, sehingga debat kedua atau selanjutnya, juga bisa masuk materi tentang Papua.
“Jadi saya harap panitia merumuskan materi debat capres ini, wajib menyampaikan itu. Kalau itu bisa, Papua masuk dalam agenda termasuk kelanjutan Otonomi Khusus (Otsus) dan Daerah Otonom Baru (DOB),” ujarnya.
Apalagi kata Mimin, membahas masalah kelanjutkan Otsus Papua ke depan, sangat penting, sebab ketika salah satu terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI, tentu harus memikirkan karena Otsus akan segera berakhir, termasuk penyelesaian HAM di Papua.
“Nah, apakah Otsus itu dilanjutkan atau dibiarkan, itu juga perlu dibahas dalam debat Capres,” tandasnya.
Diakui, jika dalam debat Capres pertama tidak menyinggung atau membahas daerah-daerah konflik seperti Aceh, Poso dan Papua.
Namun ia berharap dalam debat kedua atau selanjutnya, ada satu agenda untuk membahas daerah-daerah konflik dan masalah Papua yang sudah internasional.
Bahkan tandas Mimin, dunia juga bisa melihat posisi ini, sehingga paling tidak, kedua capres harus bicara tentang masalah Papua, juga termasuk masalah HAM.
“Jangan dikira Papua ini tidak penting, sehingga dalam debat capres sama sekali tidak menyinggung Papua,” tekannya.
Sebab, tegas Ignasius Mimin, permasalahan Papua sangat penting, apalagi kini sudah menjadi sorotan dunia internasional, sehingga kebijakan presiden dalam menangani Papua harus diketahui oleh rakyat Papua.
“Jangan Papua dianggap tidak penting. Tapi saya lihat dalam debat ini, semua mengabaikan itu dan tidak menyinggung masalah Papua. Maka sudah, terima kasih kepada Indonesia, nanti dunia akan tepuk tangan. Dan, masalah yang berkompeten tentang HAM Papua, tentang kepedulian terhadap orang Papua, karena ketika tidak menyinggung Papua, maka akan ada anggapan bahwa selama ini hanya memaksakan saja,” ketus Ignasius Mimin.(tiara)