JAYAPURA, Reportasepapua.com – Bertempat di Aula Rastra Samara Papua telah dilaksanakan Upacara Hari Bhayangkara yang ke-74 tanggal 1 Juli Tahun 2020 dengan Tema “Kamtibmas kondusif masyarakat semakin produktif” secara virtual yang dipimpin oleh Bapak Presiden RI Ir. H. Joko Widodo didampingi Kapolri Jenderal Pol. Drs. Idham Azis. Msi, Rabu (1/7/2020).
Hadir dalam kegiatan, Kapolda Papua Irjen Pol. Drs. Paulus Waterpauw, Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal, S.E., M.M., Pangdam XVII/Cenderawasih Mayor Jenderal TNI Herman Asaribab, Wakapolda Papua Brigjen Pol Drs. Yakobus Marjuki, DPR Papua, MRP Provinsi Papua, Kalanti Provinsi Papua, Kajati Provinsi Papua, Danlanud Silas Papare, Danlantamal X Jayapura, PJU Polda Papua, Kabinda Papua, Kepala BNNP, Kepala BRI, FKUB, Irdam Kodam XVII/Cenderawasih, Kasdam Kodam XVII/Cenderawasih.
Dalam Amanatnya Presiden mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya atas pengabdian, pengorbanan dan sumbangsih Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban, dalam menegakkan hukum, serta dalam memberikan pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat selama ini.
“Saya atas nama rakyat, bangsa, dan negara Republik Indonesia mengucapkan selamat hari Bhayangkara ke-74 kepada keluarga besar Kepolisian Negara Republik Indonesia di manapun Saudara-saudara bertugas. Pada kesempatan yang mulia ini, Saya mengajak kita semua untuk mendoakan para prajurit Polri yang gugur dalam tugas, agar diberikan tempat yang mulia di sisi Tuhan yang Maha Esa, serta kepada seluruh personel Polri dan keluarganya senantiasa diberikan kesehatan. Amiin Yaa Rabbal Alamiin,” ucap Presiden.
Presiden menambahkan bahwa sebagai bangsa pejuang, tidak boleh cepat menyerah dalam menghadapi permasalahan dan tantangan yang ada, seperti Pandemi Covid-19 yang sedang melanda dunia termasuk Indonesia.
“Kita harus selalu berikhtiar dan bekerja keras untuk mengatasi permasalahan kesehatan maupun permasalahan ekonomi. Dalam situasi yang sulit sekarang ini, kehadiran dan keterlibatan seluruh jajaran Polri sangat dibutuhkan. Mulai dari jajaran Mabes Polri, Polda, Polres dan Polsek, sampai Bhabinkamtibmas di desa-desa, harus ikut aktif terlibat dalam mengajak masyarakat agar disiplin menjalankan protokol kesehatan. Polri harus aktif mengawal kelancaran dan ketepatan penyaluran bantuan sosial. Tentu saja Polri juga harus tetap menjaga dan meningkatkan keamanan dan ketertiban masyarakat agar situasi tetap kondusif, aman dan damai,” tambah Presiden.
Presiden menegaskan bahwa keselamatan rakyat adalah yang paling utama. Keselamatan dan kepentingan rakyat adalah hukum tertinggi. Salus Populi Suprema Lex Esto.
“Kerjakan tugas kemanusiaan ini secara persuasif dan humanis. Namun, harus tetap waspada, cepat tanggap, dan tegas dalam menangani setiap pelanggaran hukum, dengan menjaga profesionalitas dan kepercayaan rakyat. Saya juga perintahkan kepada jajaran Polri, Kejaksaan, KPK, dan Lembaga Pengawas Internal Pemerintah, untuk terus memperkuat sinergi satu sama lain. Saya minta pelaksanaan program penanganan Covid-19 ini dibantu percepatannya dan diawasi penggunaan anggarannya. Alokasinya sangat besar yaitu Rp695,2 triliun bahkan bisa lebih besar lagi jika diperlukan,” tegas Presiden.
Presiden juga meminta terkait aspek pencegahan penyalahgunaan anggaran yang harus lebih dikedepankan.
“Jangan menunggu sampai terjadi masalah. Kalau ada potensi masalah segera ingatkan. Tapi kalau sudah ada niat buruk untuk korupsi dan ada mens rea- nya maka harus segera ditindak. Silakan digigit saja. Apalagi dalam situasi krisis sekarang ini, tidak boleh ada satu pun yang main-main,” terang Presiden.
Walaupun saat ini Polri fokus dalam membantu mengendalikan Pandemi Covid-19, tetapi berbagai agenda strategis Polri tidak boleh dilupakan. Jajaran Polri harus terus mereformasi diri secara total. Selalu berupaya memperbaiki diri untuk lebih profesional dan modern. Jadikan semua kelemahan menjadi kekuatan.
“Saya ingatkan bahwa Polri akan menghadapi tantangan yang semakin berat dan kompleks. Mulai dari kejahatan konvensional, kejahatan lintas negara, kejahatan yang berimplikasi kontijensi, sampai dengan kejahatan terhadap kekayaan negara. potensi ancaman stabilitas keamanan dalam negeri juga perlu terus diwaspadai, terutama menjelang pelaksanaan Pilkada Serentak di akhir tahun 2020. Tugas pengamanan pernah dilakukan di Pilkada Serentak 2017 dan 2019, tetapi kali ini juga harus disertai dengan menjaga protokol kesehatan. Saya paham tugas ini tidaklah mudah. Namun, Saya yakin Polri, TNI serta penyelenggara dan pengawas pemilu akan mampu menjalankan tugas dengan baik,” tambah Presiden.
Sebelum mengakhiri amanatnya, Presiden menyampaikan beberapa instruksi sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas Polri yakni pertama, terus pegang teguh serta amalkan nilai-nilai luhur Tri Brata dan Catur Prasetya dalam setiap pelaksanaan tugas. Jaga kehormatan, jaga kepercayaan dan jaga kebanggaan sebagai anggota Polri.
Kedua, terus lakukan reformasi diri secara total. Bangun sistem dan tata kelola yang partisipatif, transparan dan akuntabel. Bangun kultur kerja Polri yang profesional, modern dan terpercaya. Ketiga, terus mantapkan soliditas internal. Perkuat sinergi Polri dengan TNI dan seluruh elemen pemerintah maupun masyarakat untuk menghadapi tantangan yang semakin kompleks.
Keempat, terus terapkan strategi proaktif serta tindakan persuasif dan humanis dalam menangani masalah sosial yang terjadi di tengah masyarakat. Kelima, terus tingkatkan pelayanan publik yang modern dan profesional. Lakukan penanganan hukum secara transparan dan berkeadilan. sehingga Polri semakin dipercaya masyarakat.
Keenam, terus jaga kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan agar masyarakat produktif dan aman dari Covid-19. Ketujuh, Polri harus ikut mendukung proses pemulihan ekonomi nasional sesuai kewenangan Polri dengan penuh tanggung jawab. (Rdk.adv)