JAYAPURA, Reportasepapua.com – Pelaksanaan tugas keamanan yang dilakukan TNI-Polri di Papua menurut Kapolda Papua, Irjen Pol. Drs. Martuani Sormin, M.Si sangat elegan dan santun.
“Karena anggota kami memegang teguh penghormatan pada Hak Asasi Manusia (HAM)” tegas Martuan dalam acara Refleksi Akhir Tahu Kapolda Papua yang dilaksanakan di Aula Rastra Samara, Jumat (28/12/2018).
Hal ini ditegaskannya untuk menanggapi pemberitaan berbagai media yang selalu menyudutkan TNI-Polri saat melaksanakan tugas pengamanan di Papua.
“Ada anggota saya yang di panah matanya. Tapi saudara-saudara tidak pernah memberikan apresiasi. Kalau seandainya itu saya, saya pastikan magazine saya penuh itu habis. Tetapi syukur allhamdulilah anggota kami hebat” ujar Martuani.
Disebutkannya, pada persitiwa penyerangan Pos TNI di Mbua pada tanggal 03 Desember lalu yang menewaskan Sersan Handoko, prajurit TNI juga tidak melakukan serangan balasan.
“Kenapa anggota kami tidak membalas itu, karena nanti dituding melakukan pelanggaran HAM” tegasnya lagi. Besok jangankan pelanggaran HAM, 21 orang meninggal saudara-saudara diam saja tetapi ketika anggota kami menembak ini pelanggaran HAM bom Fosfor, bom atom luar biasa” tambahnya.
Kapolda Papua juga memastikan bahwa prajurit dan personil TNI-Polri yang ada di Kodam XVII Cenderawasi dan Polda Papua adalah yang paling baik di seluruh Indonesia.
“Saya perlu ingatkan saudara peristiwa Thamrin ada nggak saya memberikan tembakan peringatan, nggak ada langsung main. Peristiwa 14 Januari 2016 ada nggak yang bilang polisi republic Indonesia Heroik, nggak ada tapi syukur tanpa saudara saya naik pangkat disana” ujarnya.
Kapolda juga mengungkapkan bahwa prajurit dan personil TNI-Polri tidak pernah minta diakui. “Jadi saudara-saudara jangan pernah mengatakan kalau kehadiran TNI-Polri ini membuat masyarakat takut tidak seperti itu” tandasnya. (yurie)