NETWORK : RakyatPos | ValoraNews | KupasOnline | TopSumbar | BanjarBaruKlik | TopOne | Kongkrit | SpiritSumbar | Basangek | MenaraInfo | Medikita | AcehPortal | MyCity | Newsroom | ReportasePapua | RedaksiPos | WartaSehat JetSeo
Kabupaten Tolikara Melakukan Studi Kelayakan Untuk Pembangunan Bandar Udara Douw – Reportase Papua

Kabupaten Tolikara Melakukan Studi Kelayakan Untuk Pembangunan Bandar Udara Douw

Foto Bersama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Tolikara dalam acara Studi kelayakan atau feasibility study untuk pembangunan bandar udara Douw, Kabupaten Tolikara bersama para pakar dan instansi terkait yang berlangsung di Hotel Meta Star Waena, Kota Jayapura, Jumat (7/9/18).(tiara/reportasepapua.com)
banner 120x600

Jayapura,reportasepapua.com – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Tolikara melakukan studi kelayakan atau feasibility study untuk pembangunan bandar udara Douw, Kabupaten Tolikara bersama para pakar dan instansi terkait di Hotel Meta Star Waena, Kota Jayapura, Jumat (7/9/18), kemarin.

Kepala Bapeda Tolikara, Samuel Kogoya, SH.MM mengatakan, feasibility study ini berkaitan dengan study kelayakan pembangunan bandar udara Douw, terkait rencana pemindahan ibu kota Kabupaten Tolikara ke daerah bawah daerah Wari.

“Jadi rencana pemindahan ibu kota Tolikara ke daerah Wari, itu yang pertama Pemda siapkan adalah pembangunan bandar udara,“ kata Samuel Kogoya.

Bahkan ungkap Samuel Kogoya, bandara yang akan dibangun itu, direncanakan levelnya untuk bisa didarati pesawat berbadan lebar. Sehingga diharapkan dari pembangunan bandara itu, mobilitas angkutan barang dan penumpang akan lancar untuk suplay ke daerah kabupaten lain seperti dari Tolikara ke Puncak Jaya, Puncak, dan Lanny Jaya Apalagi untuk posisi di Distrik Wari lanjut Samuel Kogoya, itu, sangat strategis sekali. Selain lokasi lahannya yang luas untuk bandara, juga tempatnya sangat potensial ke depannya.

“Di study kelayakan awal itu sangat strategis, kami kaitkan dengan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) kita kemarin, maka studi yang sekarang ini sifatnya spesifik,“ jelasnya.

Dikatakan, study kelayakan terhadap bandara Douw itu, merupakan salah satu persyaratan dari Departemen Perhubungan RI, bahwa ketika ijin itu bisa disetujui untuk pembangunan bandara kalau ada studi kelayakan.

“Jadi untuk memenuhi standart itu maka kita lakukan study kelayakan ini, sehingga diharapkan dari study ini akan melahirkan satu dokumen yang  bagus dan yang dilihat dari kelayakan itu sendiri, baik dari sisi wilayahnya, ekonomi dan lainnya. Itu semua akan dilihat, setelah penilaian-penilaian itu bahwa bandar udara ini oke dan bandara udara ini layak dibangun,“ paparnya.

Namun pihaknya berharap, bahwa ke depannya ini akan menjadi patokan bagi stakeholder dan menjadi dasar untuk penganggaran. Diakui, dalam studi kelayakan pembangunan bandara Douw itu, juga melibatkan beberapa pakar yang ahli di bidang masing-masing seperti perhubungan, akademisi dan praktisi serta lainnya.

“Dan itu tim yang terlibat bukan hanya satu dua orang saja, tapi ini komplit timnya, makanya banyak sekali pakar yang kita libatkan,“ terangnya.

Samuel Kogoya juga menuturkan, jika dalam waktu dekat ini, ada keinginan Pemkab Tolikara untuk memindahkan ibu kota kabupaten dari Karubaga ke Wari, sehingga hal itu akan menjadi dasar pertama untuk melakukan study kelayakan tersebut. Apalagi, sudah ada RT/RW Kabupaten Tolikara, yang sudah diperdakan 2 tahun lalu.

“Kalau itu bisa dibangun, maka kedepan akan lebih mudah lagi bagi kita, karena kemajuan ini kan bukan hanya sekarang karena beberapa tahun kedepan tidak penutup kemungkinan pesawat dari Jakarta bisa mendarat disana dan kita tidak lagi lewat Jayapura,“ ujar Samuel Kogoya.

Namun pihaknya berharap dengan hasil study kelayakan itu, pembangunan Bandara Douw itu, mendapatkan dukungan anggaran dari pemerintah pusat maupun Pemprov Papua, selain APBD Kabupaten Tolikara.

Kalau hanya dari APBD kita, kan itu tidak mungkin karena tidak mampu. Harus ada bantuan juga, baik dari pemprov maupun pemerintah pusat. Samuel Kogoya menambahkan, dengan adanya study kelayakan ini, pihaknya bisa meyakinkan Departemen Perhubungan agar mereka bisa membantu, karena itu salah syarat utama.

“Tapi saya yakin mereka bisa membantu kita, karena sebenarnya salah satu syarat untuk kita dibantu ya lewat study ini. Apakah layak atau tidak? Itu nanti dinilai dari semua sisi, termasuk ekonomi dan lainnya, sehingga kita tidak lakukan asal-asalan,“ pungkasnya. (tiara)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *