Bintuni, Reportasepapua. com – Sebelumnya Pemerintah Teluk Bintuni mengelar festival Magrove tahun 2020. Namun karena situasi pendemi Covid 19 maka kegiatan festival rencananya akan digelar tahun 2021 mendatang.
Calon Kandidat Calon Bupati Teluk Bintuni, Ir Petrus Kasihiw MT mengatakan, PMK2 ini terpilih menjadi bupati dan wakil bupati Teluk Bintuni menyelenggarakan Festival Magrove Teluk Bintuni.
Menurutnya, tahun ini sebenarnya festival Magrove sudah di persiapkan matang tapi tidak terlaksana karena virus Wabah Covid 19. ya kita ingin sehingga ketika ada wisatawan tidak hanya melihat Raja Ampat mungkin dari sisi eksotik alam bawah lautnya.
“Tapi alam Magrove punya nilai eksotik tersendiri. Karena komunitas – komunitas hutan Magrove yang menjadi daya tarik wisata,”ungkap Petrus Selasa (1/12/2020).
Selain itu, kita juga belajar tentang selera orang. Lanjut dia kalau orang sampai di Papua Barat, dia lihat yang jernih- jernih di Raja Ampat.
“Dia bisa juga lihat yang keruh di Bintuni. Dimana kita ingin dia mancing dapat ikan sembilan yang besar,” katanya.
Ia melanjutkan di Bintuni ada spot- spot mancing itu. Mancing dengan buaya, berteman dengan buaya.
“Hutan Mangrove Teluk Bintuni, mempunyai keeksotisannya tersendiri. Memanfaatkan wajah bakau dengan segala biodatanya untuk wisata,”tuturnya. Dikatakannya, tak harus dengan membangun cottage dan mengubah wajah cagar sendiri.
“Ciptakan potensi alam tanpa harus merusak sekitanya. Jika saya terpilih dan dipercayakan memimpin Bintuni Festival Magrove direncanakan 2021 mendatang,”tandasnya.
Ini hal merupakan komitmen Piet dan Matret agar Magrove di Bintuni dapat di lestarikan anak cucu di masa yang mendatang.
“Karena hutan Magrove berikan kehidupan masyarakat Bintuni. Terutama hutan Magrove ini banyak biota hidup baik udang, kepiting, ikan serta potensi besar. kembangkan untuk memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat di Bintuni,” pungkasnya. (Dhy)