NETWORK : RakyatPos | ValoraNews | KupasOnline | TopSumbar | BanjarBaruKlik | TopOne | Kongkrit | SpiritSumbar | Basangek | MenaraInfo | Medikita | AcehPortal | MyCity | Newsroom | ReportasePapua | RedaksiPos | WartaSehat JetSeo
Jelang UN, Kadis Pendidikan Minta Pemda Nduga Perhatikan Nasib Anak dalam Pengungsian – Reportase Papua

Jelang UN, Kadis Pendidikan Minta Pemda Nduga Perhatikan Nasib Anak dalam Pengungsian

banner 120x600

JAYAPURA,REPORTASEPAPUA.COM – Dinas Pendidikan Provinsi Papua meminta pihak keamanan dan Pemda Kabupaten Nduga memberikan jaminan keamanan agar para siswa di Distrik Mbua dapat mengikuti ujian nasional pada Maret mendatang. Permintaan itu menyusul informasi adanya sejumlah anak usia pelajar yang mengungsi dari Distrik Mbua, Kabupaten Nduga ke Wamena, Kabupaten Jayawijaya lantaran adanya peristiwa pembantaian puluhan karyawan PT. Istaka Karya oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pada Desember 2018 lalu.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Papua, Elias Wonda berharap ada jaminan keamanan agar para siswa setempat dapat mempersiapkan diri untuk menghadapi Ujian Nasional (UN) yang dijadwalkan digelar Maret mendatang.

“Saya sudah menginstruksikan Ketua Panitia UN untuk memantau langsung para siswa yang dilaporkan mengungsi ke Wamena,  Ketua Panitia juga nanti akan berkoordinasi dengan Pemda setempat apakah UN dilaksanakan di Wamena atau tetap di Nduga,” ujar Elias di Jayapura, Senin (18/2/2019).

Ia pun berharap, Pemkab Nduga dan pihak keamanan setempat segera melakukan langkah antisipasi agar pelaksanaan Ujian Nasional pada Maret mendatang dapat diikuti oleh seluruh siswa di wilayah itu.

“Ancaman KKB ini bisa kapan saja, jangan sampai siswa maupun petugas ujian nasional dan logistik UN terjadi apa-apa,” harapnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Ujian Nasional Tingkat Provinsi Papua, Laurens Wantik saat dihubungi mengaku, sebanyak 40 siswa dari Distrik Mbua yang saat ini mengungsi di Kota Wamena. 40 Siswa itu terdiri dari siswa tingkat SD, SMP dan SMA.

“Kami sudah berkoordinasi dengan Pemkab Nduga. Jadi 40 siswa ini nanti akan mengikuti UN di Wamena. Karena peristwa di Mbua termasuk Kejadian Luar Biasa (KLB), mereka bisa mengikuti UN di tempat lain yang aman. Hal diperbolehkan dalam Prosedur Operasional Standar (POS) UN,” ujarnya.

Ia menambahkan, sejauh ini proses belajar mengajar di tempat pengungsian para siswa belum terlaksana dengan normal layaknya di sekolah. Sebab, kata Laurens, pihaknya dan relawan pendidikan masih memberikan pendampingan psikologi bagi siswa tersebut. (redaksi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *