Jelang Pilkada Serentak 2020, Wartawan Harus Tetap Indepeden, dan Tidak Memihak Ke Pasangan Calon

Bupati Wondama Ber adus Imburi ikut Pencoblosan di TPS 011 manggurai distriik Wasior
banner 120x600

Manokwari, Reportasepapua.com Ketua PWI Papua Barat, Bustam menjelaskan, sebagai wartawan tidak boleh memihak salah satu pasangan calon kepala daerah.

“Wartawan harus independen, Dalam konteks Pilkada. Saya pikir, harus berikan ruanganyang sama memberitakan kepada semua bakal calon maju sebagai bupati dan wakil bupati,” kata Bustam, Selasa (1/9/2020).

Ia mengatakan, jangan wartawan itu memihak salah satu calon saja karena itu fatal karena itu langgar kode etik Undang- Undang Pers. Kode etik perilaku dan jurnalistik.

“Tak hanya itu, dapat sangsi sosial masyarakat tidak percaya lagi terhadap media kita begitu.Saya pikir diperhatikan rekan- rekan wartawan di lapangan, ada penanggung jawab berita layak ketika mengandung unsur keberimbangan,”ujarnya.

Menurutnya, kita ini bagian dari demokrasi. Salah satu bagian 4 pilar menjunjung demokrasi. Lanjutnya, menjaga marwah pers dengan kita bekerja sesuai kode etik dan Undang- Undang pers.

“Tidak elok kalaulah keberpihakan kita ke salah satu calon saja, proses demokrasi, tidak bagus gitu. Mengawal demokrasi baik
ini menjadi tanggung jawab kita bersama,”ucapnya.

Dia meminta, wartawan dihargai sebagai wartawan profesional dikeluarkan dewan pers. Yang bisa menjaga rekan- rekan sendiri.
“Dan tanggung jawab media, menjaga dapur redaksinya dari praktek politik begitu. Jangan, sampai kotori dapur redaksi dengan hal keberpihakan. Saya berpikir keberpihakan kebenaran ke masyarakat,”ungkapnya.

Dia menegaskan, wartawan tidak boleh berpolitik. Apalagi masuk dalam tim sukses, itu haram hukumnya bagi pers masuk dunia politik.
“Kalau mau masuk tim sukses, alangkah baik keluar dunia pers, jangan kotori pers, itu melanggar kode etik pers dan UU Pers,” tegasnya.
Ketua DKP PWI Papua Barat .

Azis Tokan menuturkan, menjaga indenpedensi yang di miliki oleh wartawan. Jaga itu bukan hanya dalam hal berita saja.
“Idepedensi perlu dipegang oleh seorang wartawan. Juga dalam sikap keseharian kita, karena dalam diri kita terpancang aura kewartawanan,”tuturnya.

Ia minta, jangan melepas status di facebook mendukung salah satu calon tidak boleh. Publik, lihat kita sebagai sosok wartawan.
“Jadi jaga netralitas tidak hanya di dalam berit,tapi dalam sikap- sikap bermedsos. Diberita itu, tidak tawar menawar jangan mengadaikan informasi dan menyeret publik masuk ke dalam kepentingan kalian Itu sangat tidak elegan,”pungkasnya. (edy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *