Jelang Pilkada, Masyarakat Keerom Diajak Jaga Keamanan

Tampak Kapolres Keerom AKBP Baktiar Joko Mujiono, Ketua FKUB Keerom , Ketua MUI dan para Tokoh agama, perempuan dan pemuda saat berfoto bersama di Aula Mapolres Keerom, Sabtu (7/3).
banner 120x600

KEEROM, Reportasepapua.com – Kapolres Keerom AKBP Baktiar Joko Mujiono mengharapkan kepada seluruh masyarakat di Kabupaten Keerom untuk selalu menjaga kerukunan dan keamanan diwilayah masing- masing. Apalagi menjelang Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bupati dan Wakil Bupati Keerom Tahun 2020.

Hal itu disampaikan Kapolres Keerom Baktiar Joko Mujiono pada Forum Komonikasi Umat Beragama (FKUB, Majelis Ulamah Indonesia (MIU), tokoh agama, tokoh perempuan dan tokoh pemuda di Kab Keerom dalam Fokus Group Discusition (FGD) di Mapolres Keerom, Sabtu (7/3).

“ kami meminta seluruh komponen masyarakat di Kabupaten Keerom untuk menjaga keamanan dan kedamaian di wilayah Kab Keerom, apalagi Kabupaten Keerom akan melaksanakan Pilkada Bupati dan Wakil Bupati Keerom pada 23 September 2020 akan datang,”ujar Kapolres.

Kapolres Baktiar mengatakan, tugas pokok kami memelihara Kamtibmas, tapi dengan segala keterbatasan, Polres Keerom tidak dapat bekerja secara maksimal tanda adanya dukungan dari seluruh komponen masyarakat, sehingga sangat diharapkan dukungan masyarakat Keerom dapat menjaga kerukunan dan keamanan di Kabupaten Keerom.

“ saat ini tahapan demi tahapan Pilkada Bupati dan Wakil Bupati Kab Keerom telah berjalan, baik itu pendaftaran independen, penerimaan PPD maupun pembentukan PPS. Bahkan ada dua orang calon dari Independen telah menyerahkan berkas pendaftaran ke KPU Kab Keerom,”lanjutnya.

Oleh kerana itu, seluruh proses tahapan hingga pencoblosan pelaksanaan Pilkada di Kabupaten Keerom harus berjalan aman dan lancer.

Sementara itu Ketua FKUB Kab Keerom KH. Nussalim Arrozy mengatakan, Keerom adalah rumah besar seluruh warga dan berbagai siku dan agama, sehingga setiap masyarakat yang ada di ruah besar Keerom ini bertanggungjawab untuk selalu menjaga kerukunan.

“ pada Pilkada pastinya sangat riskan terhadap konflik social, sehingga diharapkan para tokoh agama harus mampu menyampaikan pesan- pesan kebaikan di masing- masing,”pungkasnya. (Rhy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *