Jayapura, Reportasepapua.com – Demi mengatisipasi lonjakan harga bahan pokok (bapok) yang tinggi menjelang perayaan Natal 25 Desember 2018, Wakil Bupati Kabupaten Jayapura, Giri Wijantoro dan dinas terkait melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke Pasar Pharaa, Sentani, Selasa (11/12/2018).
Wakil Bupati Jayapura yang ditemui wartawan usai sidak di Pasar Pharaa mengatakan, sidak ini perlu dilakukan oleh pemerintah untuk mengetahui harga bahan pokok yang saat ini ada di pasaran.
“Dalam sidak yang kita laksanakan ini, kita mendapati harga daging dan beberapa bahan pokok lainnya sudah melonjak hingga 20 persen dari harga normal” kata Wakil Bupati.
Lonjakan harga bahan pokok yang mencapai angka 20 persen itu menurutnya masih wajar, karena banyak permintaan dari konsumen sedangkan stok yang ada di pedagang sangat minim.
Untuk kebutuhan pokok menjelang Natal, dirinya menuturkan bahwa sangat cukup hanya saja harganya yang agak sedikit tinggi. “Kalau 20 persen itu saya pikir masih wajar” jelasnya.
Dalam sidak yang dilakukan di Pasar Pharaa, Sentani Wakil Bupati Jayapura beserta rombongan tidak mendapati adanya barang yang sudah kadaluarsa yang masih di jual oleh para pedangang di pasar tersebut.
Dengan tidak ditemukannya barang jualan yang sudah kadaluarsa, Giri menyebutkan bahwa para pedangang ini sudah bisa menyortir barang mana yang layak untuk dijual dan mana yang tidak layak. “artiya para pedagang ini sudah bagus karena seleketif terhadap barang dagangannya” ujar Giri.
Diungkapkannya, yang sangat diantisipasi oleh pemerintah adalah jangan sampai kebutuhan pokok menjelang hari raya Natal ini tidak ada di pasar. “Tapi ini kita lihat cukup jadi, masyarakat tidak perlu khawatir dan panic” tambanya.
Saat dintanyai upaya yang akan dilakukan oleh pemerintah untuk mengantisipasi para pedangang dan distributor yang suka bertindak ‘nakal’ dan menimbun bahan pokok yang nanti dikeluarkan beberapa hari jelang hari raya dengan harga yang tinggi, Wakil Bupati Jayapura ini mengungkapkan bahwa tidak ada upaya khusus untuk itu.
“Kalau para pedagang ini sengaja menimbun bahan pokok, ya nanti mereka sendiri yang rugi karena barangnya tidak laku. Hal ini seperti ini juga pernah saya lakukan waktu masih jadi pedangang dulu. Bahan pokok ini kan beda dengan BBM” tandasnya. (yurie)