Wondama, Reportase Papua.com – Tokoh perempuan tetapi juga sebagai mantan Anggota DPR Provinsi Papua Barat, Jein Karubaboi Torey adalah seorang istri dari pelopor pembangunan berdirinya kabupaten teluk Wondama yakni almarhum DR.Drs Alberh H Torey, turut menyampaikan orasi politik pada kapanye pasangan calon bupati dan wakil bupati nomor urut 1, Elisa Auri-Ferry Auparai (A2).
Dukungan penuh di berikan kepada paslon A2. Istri dari mantan bupati pertama kabupaten Teluk Wondama itu mengatakan, dirinya sudah mendapat petunjuk dalam doa yang dia gumuli selama ini. Petunjuk dari almarhum suaminya, bahwa, anak Wondama yang akan menjadi pemimpin adalah Elisa Auri.
“Sangat benar ya, Jadi besok tanggal 9 jangan sia-siakan waktu coblos nomor 1. Seperti dalam sebuah perlombaan, nomor satulah pemenangnya, tidak mungkin kita lewat 1. Coblos paslon nomor 1 A2. Saya dapat wahyu dari bapak almarhum, Elisa Auri suatu saat akan jadi pemimpin,” ucap Karubaboi pada orasi kampanye terakhir Paslon A2 di kelurahan wasior, Rabu, (2/12).
Program visi misi yang disampaikan oleh paslon A2 adalah program yang dapat membawa Wondama lebih maju lagi. sebab menurut dia, program disuatu daerah yang pantas diutamakan adalah pendidikan dan kesehatan.
“Saya tidak akan bicara masalah politik, itu sudah jelas, kedua calon ini sudah bicara tadi bagus sekali, pendidikan, kesehatan harus nomor 1, kan itu penting untuk kabupaten baru karena anak-anak Wondama harus sehat dan harus pintar. jangan sia-siakan waktu, rakyat Wondama pilih nomor 1 A2,” ujar ibu pelopor pembangunan Kabupaten Wondama.
Dengan wajah sedih, istri dari sang tokoh sentral sejarah pemekaran kabupaten Wondama mengaku, sejak di tinggal oleh sang suami dua tahun belakangan ini, dia bersama anak-anaknya tidak mendapat perhatian dari pemerintah, seolah-olah jaza sang pelopor seperti dilupakan.
Peserta dan simpatisan yang hadir saat itu, menitihkan air mata, kenang budi baik sang pelopor pembangunan yang ramah disebut-sebut rakyat wondama dengan istilah sak bocor (ringan tangan dalam memberi), memberi tampa pamrih, dan tidak membeda-bedakan suku ras dan agama.
“Apalah artinya sebuah harga atau jaza, karena suami saya sudah pergi saya di tingal sendiri. semuanya hampa. Baru calon A2 ini datang meraka yang lihat saya, saya berkata jujur, tidak tipu, sejak bapa Alto (Albert Torey) meninggal, seperti ini keadaan saya,”ujar Istri Pelopor pembangunan.
Ibu mantan kepala daerah 2 periode ini mengaku, telah mendapat perhatian dan kasih sayang dari paslon nomor urut satu bukan baru-baru ini saja, tetapi sudah sejak lama. Kenal baik akan fugur seorang Elisa Auri. Istri dari Almarhum Alberth Torey ajak masyarakat tidak ragu dan tidak salah memilih pemimpin Wondama yang akan datang ini.
Dia katakan, di usia senjanya itu, buat dia tak mampu berjalan menyampaikan kepada rakyat Wondama pilih pemimpin dari paslon nomor urut 1. Sebab nomor urut satu bisa pimpin Wondama lebih baik lagi.
“sejumlah perhatian, di tengah kesibukan mereka, datang kepada saya, mama sehat-sehat ini mama punya uang pinang 10.000.000 juta jadi dengar bukan uangnya, tapi perhatian, kasih sayang meraka untuk saya itu yang saya datang saya datang untuk membenarkan bahwa tanggal 9 besok jangan sia-siakan waktu coblos nomor 1, tolong sampaikan untuk saudara-saudara, saya tidak berdaya untuk keliling 1 kabupaten ini,”ucap mama Karubaboi.
Di katakan mama Karubaboi, almarhum suaminya pernah mengatakan, Elisa Auri akan menjadi pemimpin di kemudian hari. Kenang perkataan yang dilontarkan almarhum belasan tahun silam, istri sang pelopor mengatakan Elisa Aurilah yang akan menggantikan figur seorang Alberth H Torey di tanah peradaban orang Papua.
“Pengalaman kerjanya tidak omong kosong ya, waktu bapak ini ajudannya ibu swebu mantan gubernur provinsi Papua, bapak almarhum Alto bilang, mama, ini ada anak laki-laki yang datang, besok nanti dia akan jadi pemimpin, saya ingat itu bapak tidak sebut pemimpinnya di mana tapi bapak katakan, pemimpin berarti dia sudah datang, kalau 100 persen seperti Alto tidak mungkin, tetapi menurut saya, beliau ini yang nanti akan ganti bapa almarhum kita. Jadi pemimpin itu bukan cari muka, pemimpin untuk negeri yang baru ini butuh orang-orang seperti Elisa Auri dan Ferry Auparai, pasangan ini cocok pimpin Wondama,”ujar mama Karubaboi.
Lanjut dia, Elisa Auri dan Ferry Auparai adalah pemimpin berhati tulus melayani rakyat dan menghargai rakyat.
“kenapa sampai saya bisa duduk di sini, saya ini sangat di hargai oleh mereka berdua termasuk istri mereka.Selama ini saya di telantarkan 2 tahun, diam sendiri, seakan-akan suami saya itu tidak punya jaza bangun negeri ini tapi saya tidak menyesal tidak sedih karena masih banyak orang yang sayang saya, yang terpenting mereka cinta rakyat Wondama,”ujar istri almarhum Torey.
Singkat data media, DR. Drs. Alberth H Torey adalah bupati pertama kabupaten teluk Wondama yang telah tutup usia pada 4 Oktober 2018 silam. Dia merupakan tokoh yang ramah dikenal masyarakat sebagai pelopor pembangunan menghembuskan nafas terakhirnya pada kamis, 4 Oktober 2018 sekitar pukul 07;15 WIB di Surabaya Jawa Timur.
Alberth H Torey lahir di Jayapura pada 29 Agustus 1953. Ia di kenal sebagai tokoh sentral Dalam sejarah lahirnya kabupaten teluk Wondama. Tidak hanya perintis, Torey juga menjadi pelaku utama pembangunan kabupaten yang berjuluk Tanah Peradaban Orang Papua itu.
Ia terpilih menjadi bupati pertama pada tahun 2005 dan kembali terpilih pada tahun 2010. Selama 10 tahun kepemimpinannya, Torey berhasil bangun Wondama dari dua distrik menjadi 13 distrik 75 kampung lengkap dengan atribut pemerintahan yang maju pada saat itu.
Setelah mekarkan menjadi daerah otonomi baru, kabupaten ini mengalami perkembangan signifikan, terutama pada aspek sarana prasarana juga infrastruktur.
Tak heran ayah dari enam orang anak ini di juluki sebagai bapak pembangunan bagi orang Wondama. Namanya tersohor harum di mana-mana. (SR)