Jayapura, reportasepapua.com – Bertempat di Meeting room Cyclop hotel Sahid Papua Distrik Jayapura Selatan , Kota Jayapura, Pimpinan Umat Beragama di Papua melakukan doa dan buka puasa bersama umat beragama untuk pemilihan legislatif dan pemilu presiden atau wakil presiden tahun 2019 yang aman, damai, bermartabat sehingga menjadi sukses di Provinsi Papua.
Hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Gubernur Papua Klementinal, SE., MM., Kapolda Papua Irjen Pol Drs. Martuani Sormin, M.Si., Wakapolda Papua Brigjen Pol Drs, Yakobus Marjuki, kepala Kanwil Agama Provinsi Papua Amsal Yowei, S.PAK. M.Pd.K, Kepal Biro Kesra Provinsi Papua Naftalis Yogi, Irutben Itdam kodam XVII Cendrawasih Kolonel INF Priandy Budipurnawan, Kasubdis Bintal Lantamal X Mayor Laut Andi Roni (KH), Ketua KPU Prov. Papua Theodorus Kosay, Ketua PGGP Pdt. Mpa. Mauri, S.Th, Ketua MUI Provinsi Papua Ust. Saiful Islam Al Payage dan Para Tokoh Agama.
Doa Lintas Agama kemudian Mengawali kegiatan lintas Agama yang dilanjutkan dengan Penyampaian Ketua FKUB Provinsi Papua Pdt. Lipius Biniluk menyayankan ketidakhadiran kpu dan bawaslu.
“Doa dan puasa ini sangat penting, semua agama dengan berdoa Tuhan pasti mendengar doa dengan doa dan puasa, karena doa berbicara dengan Tuhan sedangkan Puasa untuk menaham hawa nafsu, dan Setiap tanggal 11 kita akan melaksanakan doa dan puasa Pada bulan April adalah Kapolda Papua, bulan Mei Kepala Kanwil Agama Provinsi Papua akan menjadi tuan rumah dan pada bulan Juni Pangdam XVII Cenderawasih akan menjadi tuan rumah,” Tuturnya.
Sementara itu Kapolda Papua Irjen Pol Martuani Sormin, M.Si, menjelaskan terkait adanya persoalan di koya barat beberapa waktu lalu.
“Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan bahwa para tokoh agama telah hadir, saya ingin menjelaskan tentang persoalan yang terjadi di koya barat, satu hal yang membuat saya sangat surprise adalah bahwa para tokoh-tokoh agama dari Kristen protestan, Katolik maupun dari muslim dan gerakan yang tokoh agama lain serta FKUB mendukung apa yang dilakukan oleh Polda Papua dalam penangan masalah yang terjadi di koya barat sehinga langsung kami melakukan pertemuan di kantor Walikota Jayapura dan saya jelaskan kronologis kejadian tersebut dan Polda Papua tidak ada keraguan dalam penegakan hukum terkait permasalahan tersebut,” ungkapnya.
Kapolda mengaku Mungkin ada sebagian orang yang marah ketika dirinya berbicara di media bahwa yang terjadi adalah kriminal murni ini
“ yang saya lakukan untuk mengecilkan masalah coba bayangkan kalau saya berbicara ini konflik agama pasti semua akan lari. Saat itu saya langsung ke Kabupaten Keerom bertemu dengan Bupati Keerom dan ketua Klasis Keerom beserta Forkopimda keerom agar mereka tidak boleh ada campur tangan untuk penanganan pondok pesantren di arso 14, dan untuk penanganannya di serahkan pada polres keerom,” Tutur Kapolda.
Sementara itu Untuk Menanggapi masalah hoax dimasyarakat, Kapolda Meminta Semua unsur harus bersama sama melawan dan mendukung polisi untuk melacak siapa yang sebenarnya yang menyebarkan berita hoax sehinga bisa menimbulkan perpecahan.
“ Kesiapan kami Kepolisian/TNI untuk pengaman pileg dan pilpres sudah cukup siap dan pada tanggal 20 Maret kami akan apel kesiapan pengamanan yang melibatkan semua pihak, Yang menjadi permasalahan saat ini adalah pendukung antar calon dan partai, masalah Komisioner dari 7 Kabupaten yang belum terpilih dan kami sudah sampaikan kepada Ketua KPU agar segera diselesaikan, Kami mohon kepada bapak – bapak tokoh tokoh agama agar bisa memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk menahan diri dalam Pileg,” tegasnya.
Wakil Gubernur Provinsi Papua Klementinal, SE, MM, mengapresiasi adanya doa dan puasa yang dilakukan iniS
“Apa yang kita lakukan saat ini sangat baik karena dalam konteks rohani maka kita harap dapat berjalan dengan baik, forum kerukunan beragama sangat baik sehinga tidak apa yang kita lakukan doa dan puasa adalah untuk bergumul kepada Tuhan sesusai dengan situasi di daerahnya masing – masing dalam menghadapi permasalahan dan dinamika yang ada,” Ujarnya. ( redaksi )