TIMIKA,REPORTASEPAPUA.COM – Andi Sallo Selaku salah satu pembina di Institut Pertambangan Nemangkawi berharap Gubernur Papua Lukas Enembe agar dapat membantu siswa siswi Pelatihan Pertambangan Nemangkawi yang bertempat di PT Freeport Timika.
” Sebagian besar siswa siswi yang kami latih di institus nemangkawi adalah orang asli papua (OAP), untuk itu kami berharap ada perhatian dari Gubernur Papua, ” kata Andi kepada pers di timika, Selasa 20 Agustus 2019.
Ia menjelaskan bahwa siswa siswi lulusan dari Institut Pertambangan Nemangkawi sebagian besar ditarik untuk bekerja pada PT Freeport Indonesia, hal ini merupakan salah satu upaya mencegah tingkat pengangguran di bumi cenderawasih.
Untuk diketahui bahwa Institut Pertambangan Nemangkawi didirikan pada tahun 2003, dan hingga 2019 , Institut Nemangkawi telah menghasilkan 2.700 lulusan yang bekerja di PT Freeport Indonesia.
” Sejak beberapa tahun lalu kami merencanakan untuk bertemu dengan Gubernur Papua, untuk membicarakan agar kedepan pemerintah provinsi papua bisa ikut serta membantu kami dalam hal apapun, bukan hanya dalam bentuk uang, ” katanya
Siswa siswi pelatihan tambang nemangkawi dilatih selama 3 hingga 4 bulan, dan diberi uang saku, penginapan, fasilitas kesehatan dan yang lain lain, kata andi.
” Jadi pada institut nemangkawi, para siswa siswi tidak dituntut untuk bekerja di PT Freeport, kami persilahkan apabila usai pelatihan ingin pulang ke kampung untuk melamar pekerjaan disana sebagai PNS maupun pegawai lain nya, namun apabila siswa siswi tersebut memiliki keinginan bekerja di PT Freeport, demikian akan memperudah mereka, ” terangnya. (BERTI)