JAYAPURA,REPORTASEPAPUA.COM – Adanya kebijakan Walikota Jayapura Dr. Benhur Toni Mano, MM untuk tidak lagi menggunakan kantong plastik dan di ganti dengan noken, tampaknya didukung oleh DPR Papua.
“Kami dari pihak DPR Papua dalam hal ini Komisi II sangat mendukung hal tersebut. Sebab ini juga dapat mengurangi sampah plastik yang ada di kota ini,” kata Anggota Komisi II DPR Papua yang membidangi Perekonomian, Mustakim HR kepada Wartawan, kemarin.
Menurut Politisi Partai Demokrat itu, kebijakan ini sangat bagus, hanya saja perlu ada sosialisasi kepada sejumlah toko, supermarket, dan swalayan.
Sehingga lanjut Mustakim, para pelaku usaha ini juga dapat menyiapkan alternatif pengganti dari kantong plastik itu sendiri.
“Jadi kita juga tidak bebankan konsumen untuk membawah kantong sendiri. Dan menurut pengamatan saya selama ini masyarakat masih mengandalkan untuk membawa belanjaanya dengan kantong plastik, karena mungkin tidak semua masyarakat setuju untuk tidak gunakan kantong plastik saat belanja. Jadi dampaknya untuk tidak menggunakan kantong plastik belum terasah,” ujar Mustakim.
Ia pun mencontohkan, jika diluar Papua yang mana kebijakan pememerintah secara nasional untuk mengurangi kantong plastik ini, di pertokoan malah sudah menyiapkan kantong plastik yang mudah lebur.
Dikatakan, memgenai dengan sampah plastik, jika kita berbicara sebatas kantong plastik, tapi bagaimana dengan kemasan minuman yang terbuat dari plastik juga.
“Jadi kalau dikaitkatan dengan persoalan banjir di kota ini, ya penyebabnya hanya sampah plastik itu sendiri, padahal sampah bukan hanya dari kantong plastik saja. Jadi ini kembali lagi pada kesadaran kita masing-masing untuk tidak membuang sampah sembarangan,” tekannya.
Untuk itu, pihaknya menyarankan agar pemerintah kabupaten/kota bisa mencari solusi dimana memperdayakan dinas terkait yang ada, agar dapat mengumpulkan plastik itu sendiri untuk di daur ulang.
“Ya pemerintah mau tidak mau harus bisa mengatasi sampah plastik itu, mungkin dengan mensubsidi hasil turunan dari limbah itu sendiri agar dapat di daur ulang lagi. Karena kalau kita melihat di daerah Jawa, sampah plastik ini justru menjadi berkah bagi masyarakat,” imbuhnya.
Diakui, jika di kota sampah plastik memang menjadi malapetaka bagi masyarakat dikarenakan tingkat kesadaran kita dalam hal membuang sampah pada tempatnya masih kuramg.
Untuk menghindari malapetaka tersebut ia menyarankan agar pemerintah sementara ini harus turun tangan untuk memancing investor dalam pengelolaan sampah plastik yang ada di Kota Jayapura ini.
“Jadi lewat cara ini, saya rasa juga bisa menambah PAD bagi pemerintah kabupaten dan kota,” tukasnya.(tiara)