Helikopter Penerbad Hilang Saat Awan CB Muncul

Ilustrasi awan CB.
banner 120x600

SENTANI, Reportasepapua.com – Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah V Jayapura, Petrus Demon Silli memberikan fakta terbaru terkait Helikopter MI-17 milik Penerbangan Angkatan Darat (Penerbad) yang hilang kontak, sejak Jumat (28/6) sekitar pukul 11.44 WIT, kemarin.

Dikatakannya, hilang kontaknya Helikopter MI-17 di Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang itu bertepatan dengan munculnya awan Cumulonimbus (CB).

“Betul awan itu yang muncul,” ujar Petrus Demon Silli, dalam sambungan telepon, Sabtu (29/6).

Petrus menjelaskan, Jenis awan CB adalah sebuah awan vertikal menjulang (keluarga D2) yang sangat tinggi, padat, dan terlibat dalam badai petir dan cuaca dingin lainnya.
Awan CB memiliki elemen yang dapat menganggu aktifitas penerbangan sehingga dianggap sangat berbahaya.

Lanjut Petrus, saat ini kondisi cuaca sedang memasuki musim panca roba sehingga mudah menyebabkan munculnya awan CB.

“Posisi Juni-Juli memang seperti ini dan sangat terpengaruh pada kondisi topografi,” katanya.

Untuk di Papua, letak geografinya yang berdekatan dengan Samudera Pasifik menjadi pemicu utama terciptanya awan CB.

Khusus di pegunungan Papua, perubahan cuaca bisa terjadi sangat cepat terutama saat siang hari.

Karenanya ia mengimbau pencarian Helikopter MI-17 milik TNI AD yang melalui udara dilakukan pada pagi hari.
Sebelumnya, Helikopter MI-17 milik Penerbad TNI AD hilang kontak sesaat lepas landas dari Bandara Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, menuju Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura.

“Pesawat tersebut dilaporkan membawa 12 orang terdiri dari tujuh orang crew dan lima orang personil Satgas Yonif 725/Wrg yang akan melaksanakan pergantian Pos,” ujar Kapendam XVII Cenderawasih, Kolonel Inf. Muhammad Aidi.

Helikopter tersebut, lanjut Aidi, tengah melakukan misi pendorongan logistik (Dorlog) ke Pos Udara Pengamanan Perbatasan (Pamtas) di Distrik Okbibab.
Bertolak dari Distrik Okbibab, penerbangan dilanjutkan ke Bandara Oksibil untuk pengisian bahan bakar.

“Pada pukul 11.44 WIT Heli MI-17 take off dari Bandara Oksibil menuju Sentani. Sesuai perkiraan ekstimasi waktu seharusnya Heli MI-17 mendarat di Sentani pukul 13.11 WIT namun sampai dengan saat ini belum ada komunikasi ataupun berita tentang keberadaan Heli tersebut,” terang Aidi. (yurie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *