JAYAPURA, REPORTASEPAPUA.COM – Kota Jayapura dan Merauke Mengalami Deflasi Pada Februari 2019.
Dalam Rilis Bulanan Badan Pusat Statistik Provinsi Papua, Jumat Siang, Selama bulan februari 2019 Menunjukan bahwa di kota jayapura terjadi deflasi sebesar 0,03 % .
“Deflasi tersebut cenderung melambat dibandingkan inflasi bulan januari yang sebesar 0,026 %, ” Tegas Kepala Badan Pusat Statistik Papua Simon Sapari.
Sapari Menambahkan bahwa faktor pemicu terjadinya Deflasi diantaranya adalah Penurunan harga Pada Angkutan udara dengan andil sebesar 0,384 % ,daging ayam ras dengan andil 0,033 % tomat sayur dengan andil sebesar 0,032 % , Sayur bayam dengan andil 0,014 % , telur ayam ras dengan andil 0,013 % , dan beberapa komoditas dominan lainnya.
Secara umum deflasi tersebut masih didominasi oleh pengaruh penurunan harga pada kelompok transportasi Pesawat udara, komunikasi dan jasa keuangan yang memberikan andil 0,37 % terhadap total deflasi di kota jayapura.
Sementara itu, ia juga menambahkan bahwa pada Kabupaten Merauke selama bulan februari 2019 juga mengalami deflasi yaitu sebesar 2,12 %.
“Deflasi tersebut cenderung lebih tajam dibandingkan dengan kondisi bulan sebelumnya, yang deflasinya sebesar 0,01 %. ” Ungkap Simon.
Hal tersebut terjadi dikarenakan ada beberapa faktor pemicu deflasi, yaitu penurunan harga pada kacang panjang dengan andil sebesar 0,748 % , cabai rawit dengan andil 0,415 % , kangkung dengan andil 0,313 % , angkutan udara terong panjang dengan andil 0,283 % , kol putih/kubis dengan andil sebesar 0,128 % terhadap total deflasi di merauke.
Kendati demikian, BPS Provinsi Papua menilai bahwa berdasarkan pantauan inflasi month to month tersebut mengindikasikan bahwa capaian inflasi di kota jayapura maupun merauke relatif sangat terkendali.(Berti)