NETWORK : RakyatPos | ValoraNews | KupasOnline | TopSumbar | BanjarBaruKlik | TopOne | Kongkrit | SpiritSumbar | Basangek | MenaraInfo | Medikita | AcehPortal | MyCity | Newsroom | ReportasePapua | RedaksiPos | WartaSehat JetSeo
Guru Demo Tuntut ULP dan TPP dibayar Jika tidak Akan Boikot UN – Reportase Papua

Guru Demo Tuntut ULP dan TPP dibayar Jika tidak Akan Boikot UN

banner 120x600

JAYAPURA,REPORTASEPAPUA.COM – Ratusan guru SMA  dan  SMK Tujuh kabupaten menggelar aksi demo damai di halaman kantor gubernur papua, menuntut pembayaran uang lauk pauk dan dana tambahan penghasilan pegawai yang belum terbayarkan selama setahun sejak bulan januari hingga desember 2018

Sambil membawa spanduk dan pamflet bertuliskan segera bayarkan ulp dan tpp guru ratusan guru smk dan sma ini menggelar aksi dihalaman kantor gubernur papua senin /28/01//

Dalam orasinya para guru dari tujuh kabupaten kota ini mengancam akan mogok mengajar jika pemerintah provinsi papua tidak membayar hak mereka.

Ketujuh daerah yang belum mengaggarkan hak guru ini adalah kota jayapura, yalimo, yapen, sarmi, boven digoel, sentani, dan keerom.

Aksi damai guru guru ini akhirnya diterima oleh sekretaris daerah papua heri dosinaen bersama kepala dinas pendidikan provinsi papua.

Sekda papua hery dosinaen dihadapan pendemo mengatakan  bahwa proses pembayaran hak-hak guru untuk tahun 2018 masih menjadi beban masing-masing kabupaten kota, karena  gubernur sudah mengeluarkan peraturan gubernur nomor 40 tahun 2018.

“Pergub sudah keluar yang isinya menginstruksikan seluruh kepala daerah untuk membayarkan tpp dan ulp guru, sementara gaji guru menjadi beban pemerintah provinsi yang sudah dibayarkan sejak tahun 2018, seharusnya ini menjadi perhatian kabupaten, dan kami akan memanggil kepala daerahnya untuk mengevaluasi dan mempertanyakan kenapa tidak dianggarkan,” Ungkapnya.

Sementara itu Koordinator Lapangan Aksi Demo Guru, Musa Palulun mengaku jika tak dibayarkan para guru akan memboikot ujian nasional dan seluruh aktivitas belajar di seluruh sekolah yang ada di tujuh kabupaten kota.

“Kami siap memboikot seluruh aktivitas jika hak kami belum juga dibayarkan karena selama ini kami sudah sangat bersabar namun terus diping pong,” cetusnya.

Mendengar penjelasan sekda papua para guru ini memutuskan untuk membubarkan diri dengan aman dan tertib.(redaksi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *