JAYAPURA, Reportasepapua.com – Provinsi Papua telah siap dalam pelaksanaan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) ke – XVI tahun 2021 menyusul dilaksanakannya Grand Launching Logo, Maskot, Tema, Tagline dan Jingle Peparnas XVI di Halaman Kantor Gubernur Papua, Jumat 27 November 2020 malam.
12 cabang olahraga yang akan dipertandingkan pada Peparnas XVI antara lain Angkat berat, Atletik, Renang, Judo Tuna Netra, Panahan, Menembak, Catur, Tenis Meja, Tenis Lapang Kursi Roda, Bulutangkis, Boccia, dan Sepakbola cp.
Ketua Panitia Besar Peparnas XVI 2021, Rivo Manansang menyampaikan maksud dan tujuan dilaksanakannya launching logo, maskot, tema, tagline dan jingle adalah sebagai dasar untuk melakukan seluruh persiapan pelaksanaan Peparnas XVI tahun 2021 di Papua.
“Lalu, untuk menggambarkan nilai dan tujuan dari penyelenggaraan Peparnas XVI dan sebagai bentuk informasi kepada masyarakat luas tentang penyelenggaraan pesta olahraga empat tahunan tersebut,” tandasnya.
Grand launching dilaksanakan dalam masa pandemi Covid-19, oleh sebab itu metode yang digunakan adalah mengedepankan protokol kesehatan dengan melakukan pembatasan jumlah peserta yang hadir.
Metode lainnya adalah menggunakan media televisi yakni TVRI nasional dan lokal, Jaya TV, media online, dan media cetak sebagai sarana informasi kepada seluruh masyarakat indonesia khususnya di Papua.
“Dan menyediakan 12 tenda khusus yang tersedia di area acara ini untuk memberikan informasi 12 cabang olahraga yang akan dipertandingkan,” jelas Rivo.
Sementara itu, alasan pemilihan logo, maskot, tema, tagline dan jingle, logo diambil dari pola bangunan honai yang melambangkan tempat berlindung keluarga, tempat berkumpul masyarakat untuk merencanakan segala kegiatan dan tempat menyelesaikan masalah-masalah masyarakat.
Maskot, pemilihan dan penetapan burung kasuari sebagai maskot peparnas XVI 2021 didasari pada keunikan satwa yang terdapat di hutan tropis dan pegunungan di pulau Papua dimana hal utama burung kasuari dipilih dan ditetapkan sebagai maskot didasarkan pada kepedulian terhadap satwa langka tersebut. Kasuari yang saat ini kurang di perhatikan dan terancam punah akibat terjadi penurunan populasi.
Tema “Bangkit Satukan Raih Kemenangan di Tanah Papua” melambangkan kemauan yang tinggi melampaui keterbatasan untuk mewujudkan kekuatan jiwa dan raga meraih prestasi dengan mengobarkan semangat juang, pantang menyerah dan kokoh tetap berdiri teguh jaya.
Tagline sehati mencapai tujuan ciptakan prestasi merupakan filosofi dari honai adat Papua yang berbentuk melingkar atau bulat mempunyai pengertian menjaga kesatuan dan persatuan yang merupakan kekuatan yang paling tinggi sesama suku mempertahankan budaya yang telah diwariskan oleh para leluhur untuk keberlangsungan hidup.
Jingle adalah suatu gambaran dari sebuah iklan atau kegiatan yang di realisasikan dalam bentuk musik dan jingle peparnas XVI telah memberikan gambaran yang sangat berarti serta memotivasi peserta untuk mencapai prestasi yang di banggakan.
Kegiatan launching ini telah dirangkaikan dengan kegiatan penilaian terhadap venue yang tersedia oleh Technical Delegate pada tanggal 24 – 26 November yang lalu dan hasilnya dinyatakan bahwa 99 persen venue memenuhi syarat untuk para atlet disabilitas bahkan sangat memuaskan.
Pejabat Sekertaris Daerah Provinsi Papua, Doren Wakerkwa menyampaikan penentuan logo, maskot, tema, tagline dan jingle sangat mempunyai keterkaitan dengan adat dan budaya orang Papua sehingga memotivasi kita agar dapat meraih prestasi sebagai penyelenggara dan sebagai peserta pada event ini.
“Dan sejalan dengan visi Papua bangkit, mandiri dan sejahtera yang berkeadilan untuk merealisasikan visi tersebut maka seluruh elemen pemerintah dan masyarakat harus sepenuhnya mendukung kegiatan ini tanpa dukungan masyarakat mustahil Peparnas XVI 2021 akan berhasil,” kata Doren.
Pelaksanaan Peparnas XVI yang akan dilaksanakan setelah PON XX 2021 adalah bukti nyata bahwa pemerintah pusat yakin akan kemampuan Papua atas penyelenggaraan kedua event ini. Oleh sebab itu seluruh panitia besar yang sudah dilantik agar selalu berkoordinasi dan bekerja sama dengan baik serta mempersiapkan segala kebutuhan yang berkaitan dengan penyelenggaraan Peparnas.
Hasil dari kegiatan ini diharapkan mempunyai dampak positif terhadap kemajuan olahraga Papua khususnya olahraga layanan khusus disabilitas. (Ananda)