Wondama, Reportase Papua.com- Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten teluk Wondama gelar rapat kerja Teknis pengawas kelurahan dan kampung serta pengawas tempat pemungutan suara (TPS) se kabupaten Teluk Wondama.
Rapat kerja teknis tersebut berlangsung selama kurang lebih 2 hari. Sebab, diikuti oleh 75 kampung dan 13 distrik pengawas pemilu lapangan. Dimana hari pertama di ikuti oleh 8 distrik yakni, Rumberpon, Soug Jaya, Wamesa, Nikiwar, Windesi, Roon dan Roswar.
Ketua Bawaslu Kabupaten Wondama, Menahen Sabarofek ketika membuka acara tersebut, dia katakan, rapat tersebut bertujuan untuk memantapkan Sumber Daya Manusia (SDM) para pengawas pemilu mulai dari tingkat distrik sampai tingkat kampung agar dapat menjalankan fungsi pengawasan sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku pada pemilu kepala daerah (pemilukada) Wondama tahun 2020.
“Rapat kerja teknis bertujuan untuk meningkatkan SDM para pengawas mulai dari tingkat distrik hingga kampung, secara khsus bagi TKD dan pengawas baik di TPS, sehingga para pengawas mengenal proses kerja tahapan yang berlangsung atau yang akan kita masuki nanti,”ujar Sabarofek pada pembukaan acara tersebut di hotel Iryati Beach. Senin, (30/11).
Mantapkan para petugas pengawas pemilu, jelang puncak pesta demokrasi, Sabarofek mengatakan pengawas tingkat bawah adalah garda terdepan, penentuan sebuah pilkada yang berlangsung aman dan damai.
Maka, lanjut Sabarofek, peningkatan kapasitas SDM mengenai pengawasan tetapi juga netralitas Bawaslu mulai tingkat kabupaten sampai ke pengawas tingkat kampung wajib menjujung tinggi netralitas.
“Pengawas, penyelenggara tingkat distrik dan kampung adalah ujung tombak. Saya harap rekan-rekan sekalian memahami tugas dan tanggungjawab serta kewenangan dalam sebuah tindakan, jaga sikap, tutur kata, jalin hubungan yang humanis dengan seluruh penyelenggara pemilu dan juga masyarakat. Ingat, kita di iikat dalam satu kode etik, maka integritas pengawasan harus di junjung tinggi,” ucap Sabarofek.
Pesta demokrasi pemilukada merupakan kontestasi pemilu yang memiliki pengaruh besar dalam berbagai factor kehidupan. Oleh sebab itu, Sabarofek katakan sebagai pengawas pemilu yang terpilih, lakukan tugas dengan baik sesuai dengan aturan yang berlaku. Dalm sambutan singkatnya itu, Sabarofek terus ingatkan para pengawas pemilu junjung tinggi netralitas Bawaslu.
“Tanpa rekan-rekan di tingkat bawah yang menjalankan fungsi pengawasan, maka sia-sialah pengawas baik di tingkat distrik maupun kabupaten. Dalam kesemptan ini saya ajak kita semua bekerja dengan jujur, netral tidak memihak kepada siapapun, bekerja sesuai dengan asas-asas, aturan dan undang-undang yang berlaku. Ketika kita tidak netral kita bisa diikat oleh kode etik. Bekerja sesuai dengan koridor yang ada karena kita turut mengambil bagian dalam menentukan pilkada yang demokratis, terintegritas, aman dan damai,” ujar Sabarofek.
Pantauan awak media ini, selama kurang lebih 2 hari rapat kerja tersebut di gelar, para pengawas baik di tingkat distrik dan tingkat kampung mengikuti protokol kesehatan dengan penuh hikmat, dimana setiap peserta rapat kerja yang datang ke acara tersebut, sebelumnya mengikuti protokol kesehatan, mulai dari mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak bahkan Bawaslu kabupaten juga menyediakan pelayanan Rapid Test bagi seluruh peserta rapat kerja yang di lakukan langsung oleh tenaga medis dinas kesehatan. Setelah menjalani Rapid Test, baru kemudian peserta dibolehkan mengikuti materi rapat kerja setelah hasil Rapid Testnya menunjukan non Reaktif. (SR)
