NETWORK : RakyatPos | ValoraNews | KupasOnline | TopSumbar | BanjarBaruKlik | TopOne | Kongkrit | SpiritSumbar | Basangek | MenaraInfo | Medikita | AcehPortal | MyCity | Newsroom | ReportasePapua | RedaksiPos | WartaSehat JetSeo
Formasi Guru dan Tenaga Medis Jadi Prioritas di Teluk Wondama – Reportase Papua

Formasi Guru dan Tenaga Medis Jadi Prioritas di Teluk Wondama

Ujang Waprak, Kepala BKD Pemda Wondama Provinsi Papua Barat. (solfi/reportasepapua.com)
banner 120x600

Wondama, Reportasepapua.com – Pernerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Linkungan Pemerintahan Kabupaten Teluk Wondama ditunda pelaksanaanya. Penundaan ini penundaan tersebut merupakan kesepakatan rapat pemerintah Provinsi Papua dan Papua Barat di Jayapura pekan lalu.

Hal ini diutarakan kepala Badan Kepegawaian daerah (BKD) Teluk Wondama, Ujang Waprak kepada sejumlah wartawan diruang kerjanya, Senin, (11/02/2019).

“Dengan banyak pertimbangan, penerimaan CPNS tidak dilakukan di bulan Februari tetapi diundurkan ke bulan Maret. Penerimaan CPNS akan diumumkan bulan Maret mendatang ini merupakan hasil kesepakatan pemerintah Provinsi Papua dan Papua Barat” katanya.

Menurutnya, setelah disepakati oleh Gubernur Papua dan Papua Barat, usulan-usulan ini langsung diajukan ke Kemenpan, kemudian baru ada edaran gubernur soal waktu pelaksanaan Penerimaan CPNS kepada bupati/walikota se Papua dan Papua Barat.

“Jadi diselah selah pengumuman itu baru ada pendaftaran” ujar Waprak .

Waprak mengaku, BKD juga berkewajiban membantu para calon pendaftar yang masih minim mengoperasikan computer.

“Kewajiban kita di BKD itu membantu teman-teman kita yang kurang dalam mengakses untuk pendaftaran dan kita berikan informai tentang pendaftaran dan berapa kuotanya. Tidak ada penambahan, kuotanya tetap 300, 80 persen untuk Papua dan 20 persen untuk non Papua itu jelas, tesnya kita gunakan sisten rengking kepada  orang asli papua (OAP) dan non OAP,” ungkap Waprak.

Dia juga merincikan, formasi yang dibuka kali ini untuk Teluk Wondama adalah tenaga medis dan guru kebutuhan yang lebih diprioritaskan.

“Formasi bidang pendidikan kurang lebih 100 dan kesehatan 100 dan kemudian sarjana teknik dan formasi teknis-teknis seperti PU, Perikanan Pariwisata dan yang terakhir itu umum 100. Sementara untuk kuota SMA itu formasi umum dan itu memang diperjuangkan untuk asli Papua hanya asli Papua untuk pendidikan SMA itu” tutup Waprak. (solfi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *