JAYAPURA, REPORTASEPAPUA.COM- Enam pengedar narkoba kabur saat menjalani hukuman di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Jayapura, Sabtu (28/12) dini hari.
Mereka kabur dengan cara menggergaji jeruji besi penjara. Tiga narapidana di antaranya merupakan warga negara asing dari Papua Nugini, sedangkan tiga lainnya tercatat sebagai warga Jayapura.
Kepala Lapas Narkotika kelas II A Doyo, Basuki Wijoyo saat dikonfirmasi, Sabtu sang membenarkan kaburnya enam narapidana tersebut. Mereka merupakan narapidana kasus peredaran ganja di wilayah Jayapura.
Adapun identitas para narapidana yang kabur yakni, Aholiab Basna alias Aholiab (21) divonis 4 tahun subsider 1 bulan. Otto Inggiruhi (19) divonis 9 tahun subsider 6 bulan, dan Nomsani Nawipa (20) divonis 7 tahun 3 bulan.
Sementara tiga narapidana asal Papua Nugini yakni, Hendry Mas Kawara (28) divonis 7 tahun subsider 3 bulan. Jhon Thomas (26) divonis 9 tahun subsider 1 bulan, dan Brian Apo Kavani alias Apo (40), divonis 8 tahun 4 bulan.
“Para narapidana telah divonis Pengadilan dengan hukuman 5 sampai 7 tahun penjara. Rata-rata mereka ini menjalani masa tahanan 1 hingga 2 tahun,” bebernya, Sabtu (28/12).
Basuki menyebut, keenam narapidana kabur dengan cara menggergaji jeruji sel kamar nomor 2, Blok Nuri. Mereka lantas memanjat tembok dan melompat keluar dengan menggunakan tali. “Saat itu cuaca lagi hujan deras. Ini mungkin dimanfaatkan oleh para narapidana,” tuturnya.
Basuki mengaku masih menelusuri asal usul gergaji yang digunakan narapidana untuk kabur dari Lapas. Namun dia menyakini tidak ada keterlibatan petugas Lapas Narkotika Doyo Jayapura terkait kaburnya narapidana tersebut.
“(soal gergaji) kita sudah sering melakukan penggeledahan di setiap kamar. Jadi gergaji itu bisa ada dalam kamar, namun menurut pengakuan salah satu napi yang gagal kabur, dilempar dari luar,”katanya.
Basuki menyatakan telah melaporkan kaburnya enam narapidana ke Polres Jayapura untuk membantu pengejaran. “Waktu itu petugas langsung melakukan pengejaran hingga Sabtu pagi dengan menyisir lokasi sekitar lapas. Kami juga telah melakukan razia kendaraan, namun hasilnya nihil,” sambungnya. (Redaksi)