NETWORK : RakyatPos | ValoraNews | KupasOnline | TopSumbar | BanjarBaruKlik | TopOne | Kongkrit | SpiritSumbar | Basangek | MenaraInfo | Medikita | AcehPortal | MyCity | Newsroom | ReportasePapua | RedaksiPos | WartaSehat JetSeo
Elfis Kereway, Pemuda Roon Butuh Pendidikan Nonformal Yang Sistematis – Reportase Papua

Elfis Kereway, Pemuda Roon Butuh Pendidikan Nonformal Yang Sistematis

banner 120x600

Wondama, Reportasepapua.co.id – Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) Masyarakat di distrik Roon, Kabupaten Teluk Wondama Provinsi Papua Barat, membutuhkan langkah konkrit yang tepat. Kekayaan alam yang menyatu dengan kultur kehidupan masyarakat Roon, seakan memberi signal bahwa Masyarakat Roon saat ini, lebih membutuhkan pendidikan non-formal.

Banyak, bakat di berbagai sektor yang mampu di lakukan oleh masyarakat Roon terutama pemuda, namun hingga saat ini belum ada pendidikan non formal yang mampu memjawab kebutuhan pengembangan SDM masyarakat Roon. Hal ini disampaikan kepala distrik Roon, Elfis S.F.Kereway, Kamis, 16 Mei 2024, ketika mengikuti salah satu kegiatan di kantor distrik Wasior.

‘’Kami di distrik Roon sangat membutuhkan pendidikan nonformal. Karena disana banyak kekayaan alam, juga bakat alami yang di miliki oleh Pemuda Roon. Saya contohkan, mereka punya bakat dan potensi yang memang luar biasa apabila kita kembangkan. Ada pemuda yang mampu menciptakan lagu, saya juga tidak terlalu paham tentang alat-alat musik, dunia olahraga bermain bola, namun meraka kurang ada pembinaan. nah, pembinaan yang kami maksud dalam hal ini adalah pendidikan non-formal,’’ ujar Elfis.

Menurut Elfis, masyarakat yang mendiami distrik Roon, merupakan masyarakat dengan budaya kehidupan yang sangat menyatu dengan kondisi geografis di laut. Oleh sebab itu, di butuhkan perhatian pemerintah dalam melatih, mengembangkan skil, atau bakat alami masyarakat terutama pemuda dalam pengebangan diri masing-masing orang.
Lanjut, Kata Elfis, dari sisi kultur budaya masyarakat Roon yang kesehariannya, hampir 90 persen nelayan. Kata Elfis,

dengan kondisi yang biasa-biasa saja, kebanyakan masyarakat lambat berkembang dalam hal ekonomi karena hingga sata ini belum ada praktek pendampingan yang sistematis, fleksibel dan kontinu yang di lakukan oleh lembaga-lembaga pendidikan non-formal maupun dinas-dinas terkait, terutama Pemda Teluk Wondama.

‘’Sesuai kondisi geografis di wilayah distrik Roon, perlu di di perhatikan dengan baik, tidak hanya memberikan pelatihan, tetapi juga mengajari cara prakteknya, mendampingi dan mengarahkan mereka. Sejak turun temuran nenek moyang mereka mayoritas nelayan, pekerjaan nelayan, mereka sangat ahli. Oleh sebab itu, sangat di butuhkan pendidikan non formal, dari lembaga-lembaga lain, agar masyarakat yang memiliki bakat, mendapat legalitas yang benar atas keterampilan yang di miliki oleh mereka terutama pemuda di distrik Roon,’’ujar Elfis.

Elvis berharap kedepan ada, Pendidikan Non-Formal oleh lembaga manapun, terutama dinas-dinas terkait, yang berada di jajaran pemerintahan Kabupaten Teluk Wondama. maupun organisasi pemerintahan seperti Karang Taruna dan KNPI.

Kemudian, Elfis mencontohkan, Pendidikan Non-formal dalam bidang ekonomi, pariwisata, kearifan lokal, harus terus di tingkatkan. ‘’ memang dari dinas-dinas terkait sudah memberi pehatian, melalui kegiatan sosialisasi, pelatihan, dengan berbagai sektor, hanya saja masih kurang pendampingan yang intens dan kontinu. Contohnya masyarakat membutuhkan aoutput dari membuat ikan asin. Tentunya produk ikan asin ini sangat baik, karena di tangkap, langsung di lakukan proses penggaraman, penjemuran dan tahapan selanjutnya, namun masyarakat masih terus terkendala masalah pemasaran. Hal ini yang harus kita perhatikan, berikan bantuan, ajari mereka prakteknya, awasi, dampingi sampai memberikan dampak ekonomi, itu baru masyarakat kita lambat laun pasti mandiri,.tutur Elfis.

Elvis juga menambahkan, sebagai kepala distrik Roon, dia barahap ada keterliban organisasi Pemuda dalam hal pengembangan bakat masyarakat terutama pemuda di Roon. Kata Elfis.
Organisasi kepemudaan di Wondama harus turut mengambil bagian dalam pengembangan pendidikan non-formal. Organisasi Kepemudaan harus mempu memberikan dampak positif bagi pemudanya, karena itu merupakan kontribusi nyata dalam membangun Kabupaten Teluk Wondama.

‘’Ada Organsasi Kepemudaan Di Wondama yang belakangan ini tampil, bahkan sempat memberi arti baik melalui berbagai kegiatan yang sudah di lakukan oleh organisasi Pemuda, baik KNPI Maupun Karang Taruna. Saya juga berharap kedua organisasi ini mampu memberikan dampak postif serta motivasi bagi pemuda dalam hal pengembangan diri, bakat dan talenta, sehingga pemuda ini mampu terlibat dalam pendidikan non-formal yang kedepannya dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat,’’ tutur Elfis.

Sembari berjalan, Elfis juga memberi apresiasi kepada Organisasi Karang Taruna yang menurut dia, eksis mendukung pemerintah dalam hal pembangunan di berbagai sektor. Meskipun Organisasi Karang Taruna baru terbentuk di Teluk Wondama.

‘’Contoh Organisasi Karang Taruna, KNPI, ini adalah organisasi kepemudaan mitra pemerintah dalam memberikan motivasi dan dukungan serta semangat yang baik untuk pemuda di distrik Roon. Saya harap kedepan, Karang Taruna, makin eksis dan mampu memberikan motivasi kepada Pemuda se Kabupaten Wondama, Meskipun Pengurus Karang Taruna Baru definitive belum satu tahun ini. saya harap pemuda ini berdampak untuk kemajuan kabupaten Teluk Wondama,Tukas Elfis. (SR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *