NETWORK : RakyatPos | ValoraNews | KupasOnline | TopSumbar | BanjarBaruKlik | TopOne | Kongkrit | SpiritSumbar | Basangek | MenaraInfo | Medikita | AcehPortal | MyCity | Newsroom | ReportasePapua | RedaksiPos | WartaSehat JetSeo
DPRP Nilai Kelompok Bersenjata Lebih Menguasai Medan – Reportase Papua

DPRP Nilai Kelompok Bersenjata Lebih Menguasai Medan

Anggota Komisi DPR Papua, Yona Alfons Nussy mengaku, baru-baru ini ia menghadiri Seminar Nasional terkait "Nasib Dana Otsus Papua Pasca 2021" yang diselenggarakan oleh DPR RI dan dipimpin langsung oleh bapak Wakil Ketua, Fadli Zon, yang dilaksanakan di Gedung Nusantara, Jakarta. (foto :tiara/reportasepapua.com)
banner 120x600

Jayapura, reportasepapua.com – Kontak senjata kembali terjadi, yang mengakibatkan tiga prajurit TNI AD gugur saat saling tembak dengan Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) di Distrik Yigi Kabupaten Nduga Kamis (7/3/19).

Atas tragedi itu,  Anggota DPR Papua dari Komisi I Bidang,  Pemerintahan,  Politik. Hukum dan HAM, Yonas Alfons Nussy mengucapkan turut berbela sungkawa terhadap tiga prajurit TNI AD yang gugur dalam menjalankan tugas negara. 

Menurut Nussy,  ketiga prajurit TNI AD ini merupakan kusuma bangsa,  yang gugur dalam melaksanakan tugas negara, 

demi menjaga kesatuan negara Republik Indonesia dan memberi rasa aman kepada masyarakat. 

Namun, legislator Papua ini yakin prajurit TNI dan Polri punya kemampuan mumpuni. Mereka telah dilatih menghadapi berbagai situasi di lapangan.

Hanya saja kata dia, untuk berbagai kasus di Papua, prajurit TNI dan Polri kewalahan lantaran para kelompok bersenjata terkadang berbaur dengan masyarakat.  

“Tapi kondisi ini sangat menyulitkan prajurit TNI dan Polri untuk mengidentifikasi mana warga sipil mana kelompok bersenjata. Belum lagi kondisi geografis Papua yang sulit, sedangkan kubu kelompok bersenjata lebih menguasai medan,” kata Nussy lewat via teleponnya, Jumat (8/3/19) malam. 

Oleh karena itu tandas Nussy,  diperlukan peran pemerintah daerah dalam menciptakan rasa aman di masyarakat. 

Selain itu lanjutnya,  juga  perlu ada strategi bagaimana memisahkan kelompok bersenjata yang berbaur dengan warga sipil, agar warga sipil tidak ikut menjadi korban. 

“Jadi ini bukan hanya tugas TNI dan Polri saja,  tapi pemerintah daerah serta masyarakat. Masyarakat juga jangan mau berbaur dengan kelompok bersenjata,” ujar Nussy. 

Bahkan,  Nussy khawatir jika kondisi ini terus terjadi, sebab akan berdampak pada warga sipil.

Apalagi tambahnya,  jika keadaan yang tidak aman, juga akan menyebabkan pelayanan pemerintahan, pendidikan, kesehatan dan ekonomi di masyarakat tidak berjalan maksimal. 

“Ini akan berdampak pada berbagai aspek dalam kehidupan masyarakat ,” pungkasnya. ( tiara ) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *