SENTANI, REPORTASEPAPUA.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura dalam hal ini Bidang Humas, Publikasi dan Dokumentasi pada Tim Tanggap Darurat Bencana Alam Banjir Bandang dan Longsor meminta kepada para donatur yang berniat ingin membantu pengungsi korban banjir bandang dan longsor untuk tidak menyumbangkan makanan jadi. Selain tak terlalu dibutuhkan, makanan jadi ini dikhawatirkan malah basi, tidak termakan dan dibuang.
Seperti diketahui, banyak donatur yang datang ke Posko Induk Tanggap Darurat maupun posko pengungsian banjir bandang yang tersebar di beberapa titik dan menyumbangkan puluhan bahkan ratusan makanan jadi aturan nasi bungkus kepada pengungsi. Hal ini dinilai tidak efektif dan mubadzir.
Demikian permintaan yang disampaikan oleh Ketua Bidang Humas, Publikasi dan Dokumentasi pada Tim Tanggap Darurat Bencana Alam Kabupaten Jayapura, Ir. H. Sambodo Samiyana, M.Si, kepada awak media di Posko Induk Tanggap Darurat Penanggulangan Bencana Alam Kabupaten Jayapura, yang bertempat di Lapangan Upacara Kantor Bupati Jayapura, Gunung Merah, Sentani, Kabupaten Jayapura, Rabu (27/03/2019) kemarin sore.
Dirinya menerangkan, permintaan tersebut dilayangkan oleh pihaknya mengingat adanya temuan di lapangan, bahwa banyak makanan jadi yang dibuang oleh pengungsi. Selain itu, pihaknya sulit mengontrol jumlah makanan jadi yang di bagikan kepada pengungsi, sehingga cenderung makanan yang di bagikan jumlahnya melebihi dan sebagian tidak dimakan lalu dibuang menjadi mubadzir.
“Kami berharap, supaya penyampaian kami ini dapat diterima oleh para donatur dan pihak pengungsi. Sehingga, penyaluran makanan jadi ke setiap posko-posko pengungsian dapat didistribusikan secara terarah,” ungkap pria yang akrab disapa Doddy ini.
Dikatakannya, jika bantuan bahan makanan mentah yang disalurkan lewat dapur umum dipastikan tidak menjadi mubadzir. Sebab, petugas di dapur umum itu langsung memasak makanan jadi sesuai jumlah dan kehigienisannya dapat terjamin untuk di konsumsi.
“Jadi kami merasa hal ini perlu disampaikan, agar kita mampu menyediakan makanan yang sehat. Dengan demikian, para korban atau pengungsi yang ada di posko pengungsian dapat menikmati makanan sehat dalam jumlah yang tetap sesuai kebutuhan,” tandasnya. (redaksi)