JAYAPURA, Reportasepapua.com – Wakil Wali Kota Jayapura, Ir. Rustan Saru,MM melepas kepulangan 25 pasien Covid-19 yang sudah dinyatakan sembuh setelah mendapat perawatan di Hotel Sahid Papua, di Entrop, Rabu (10/6).
Rustan Saru menyampaikan bahwa total pasien Covid-19 di kota Jayapura ada 529, dan 213 masih dirawat di Hotel Sahid.
“Sembuh di Sahid 25 orang, yaitu 11 perempuan, 13 laki laki dan 1 orang anak,” ungkap Rustan Saru.
Wakil Walikota pun menyatakan rasa bangganya kepada para pasien yang telah sehat kembali.
“Bapak dan ibu dan juga satu anak bisa sehat semua karena kebesaran Tuhan dan juga masih ada yang berjuang secara fisik sehat tetapi medis belum,” ujar Rustan Saru.
Wakil Walikota pun berterima kasih kepada para medis yang telah bekerja dengan optimal tanpa lelah.
“Walaupun diganggu dicacimaki dan dimarah, namun tenaga medis tetap sabar melayani,” ujar Walikota.
Rustan Saru mengingatkan agar warga yang sudah sembuh untuk tidak lalai atau lengah lagi, yakni bisa disiplin mengikuti saran pemerintah melalui Gugus Tugas Covid-19.
“Ini menjadi pengalaman perjuangan yang telah bapak-ibu lewati, bapak dan ibu menjadi corong bagi teman-teman, tolong berikan edukasi pencerahan, bimbing mereka bahwa ini penyakit betul-betul memang ada dan tidak direkayasa dan buktinya ibu dan bapak merasakan sendiri dan peristiwa mereka cukup saya yang menderita jangan kalian lagi,” imbau Wakil Walikota.
Kadis Kesehatan Kota Jayapura dr. Ni Nyoman Sri Antari enyatakan, mereka sembuh karena sudah melewati tes swab sebanyak dua kali, dan setelah pengobatan dan dinyatakan negative.
“Kami memohon maaf karena keterlambatan hasil, namun bersyukur pada sore ini 25 sudah dinyatakan sembuh, dan semoga sebentar malam lagi hasil keluar sehingga besok ada yang menyusul sembuh dan bisa pulang,” tuturnya.
Kadis Kesehatan juga meminta para pasien yang sembuh dari virus corona, untuk melakukan karantina mandiri di rumah selama 14 hari.
Ni Nyoman Sri Astari juga berharap kepada para pasien yang sudah sembuh agar bisa menjadi corong pemerintah untuk menyampaikan kepada masyarakat agar disiplin dalam mematuhi protocol kesehatan.
Dan kepada seluruh masyarakat diharap tidak menstigma atau mendiskriminasi, karena setiap orang punya resiko untuk tertular.
“Kalau ada yang positif kita obati isolasi mandiri, kalau belum mendapatkan tempat untuk kami tangani jangan ada stigma tidak baik di masyarakat,” imbaunya.(Stella)
