JAYAPURA, REPORTASEPAPUA.COM – Anggota Komisi I DPR Papua bidang Pemerintahan, Politik, Hukum dan HAM, Yonas Alfons Nussy mengatakan, Pemilihan Legislatif dan Presiden (Pileg dan Pilpres) semakin mendekat, dan akan dilaksanakan pada 17 April 2019 mendatang, sehingga butuh kerja keras dalam meningkatkan partisipasi pemilih pada Pemilu mendatang, dimana pihaknya melihat KPU setempat belum maksimal dalam Melakukan sosialisasi.
Untuk itu, pihaknya meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai pihak penyelenggara terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat.
“Pemilihan umum sudah dekat, dan kita ketahui bersama yang harus dikerjakan bersama adalah berupaya untuk melakukan kroscek kembali tentang data pemilih tetap,” ungkap Yonas Nussy kepada Reportase Papua di ruang kerjanya, Jumat (15/2/19).
Selain itu lanjutnya, perlu sesegera mungkin melihat bersama terkait partisipasi rakyat untuk bisa hadir dalam TPS dalam memberikan hak suaranya.
“Jadi ini harus di kerjakan oleh seluruh stakeholder yang ada. Karena KPU sampai saat ini belum memperlihatkan secara terbuka, padahal rakyat harus tahu tentang sebuah pesta demokrasi yang nantinya memberikan satu orang memegang lima kertas suara,” ujar Nusy.
Menurut legislator Papua itu, hal ini harus disosialisasi untuk menambah akses dalam memberikan informasi yang baik kepada rakyat, supaya animo untuk hadir ke TPS memberikan hak suara itu harus kelihatan.
“Itu harus dipastikan dengan sosialisasi ini secara terbuka dan secara terus menerus, sehingga apa yang kita harapkan untuk mendapatkan suara yang signifikan,” jelasnya.
Sebab kata Nussy, hingga kini dengan standart yang dipakai untuk pilkada gubernur, belum tentu sama dengan pemilihan legislatif dan pilpres. Oleh karena itu membutuhkan sosialisasi dari pihak penyelenggara untuk tetap memprogramkan komunikasi yang intens kepada masyarakat dengan membuka ini secara terbuka dan bekerjasama dengan berbagai lembaga-lembaga.
“Ada agama atau LSM yang langsung bersentuhan dengan masyatakat. Terkait KPU sudah merekrut relawan demokrasi ini kan untuk bagaimana melaksanakan tugas-tugas KPU. Tapi bagaimana dengan sosialisasi, apa yang harus rakyat tahu tentang sebuah pesta demokrasi,” tandasnya.
Apalagi kata dia, nantinya setiap pemilih akan memegang lima kertas suara, ini akan menjadi sesuatu hal yang membuat bertanya-tanya. Mungkin karena masyarakat bingung juga mau coblos yang mana.
Nussy menambahkan, terkait dengan pemilih pemula, ini perlu ada gerakan-gerakan di sekolah yang mana terdapat siswa yang masuk menjadi DPT.
“Ini juga harus menjadi perhatian karena itu penting sekali untuk kita lakukan, ” tekannya. (Tiara).
Respon (1)