SENTANI, Reportasepapua.com – Tahun anggaran 2019 ini, Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Jayapura, bakal merekrut 100 orang tenaga guru kontrak. Hal ini sebagai akibat banyak guru yang memasuki usia pensiun dan meninggal dunia.
Dari jumlah tersebut penempatan difokuskan di sekolah-sekolah khususnya SD atau guru kelas di daerah pinggiran dan terpencil yang saat ini masih banyak kekurangan guru.
“Kita di Dinas Pendidikan pada tahun 2019 ini ada penerimaan tenaga guru kontrak sebanyak 100 orang guru kontrak. Dan, memang guru kontrak yang sekarang kami terima itu fokus untuk guru SD atau guru kelas. Sedangkan untuk lokasi penempatannya itu guna memenuhi kebutuhan guru di daerah pinggiran dan darah terpencil,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Jayapura, Alpius Toam, S.T., M.MT, ketika ditemui wartawan diruang kerjanya, Selasa (15/1/2019).
Alpius Toam mengatakan, pihaknya juga sudah menghitung terkait kebutuhan tenaga guru yang ada di wilayah Kabupaten Jayapura.
“Untuk guru SD itu kita masih alami kekurangan sebanyak 384 orang. Dan, dari 500 itu sudah berkurang karena kita sudah dua kali lakukan penerimaan (rekrutmen) pada tahun 2015 dan tahun 2017. Sehingga kita masih kekurangan 384 orang guru yang saat ini kita butuhkan dan yang paling banyak itu memang guru kelas yakni, kekurangannya ada 258 orang untuk guru kelas, sedangkan untuk guru agama ada 32 orang dan guru Penjaskes itu ada 89 orang,” ungkapnya.
Sementara untuk guru SMP itu kekurangannya ada 301 orang, lanjut Alpius Toam, untuk Kepala Sekolah di tingkat SMP itu kekurangannya sebanyak 5 orang karena ada yang sudah pensiun maupun ada yang meninggal dunia, kemudian kekurangan guru selanjutnya itu untuk Agama Islam ada 19 orang, terus untuk guru Agama Katholik itu ada 11 orang, lalu guru PPKN itu ada 21 orang, guru Bahasa Indonesia itu 29 orang dan Bahasa Inggris ada 12 orang.
“Selanjutnya untuk guru Matematika itu ada 30 orang serta guru Olahraga dan Kesehatan itu ada 25 orang. Jadi, jumlah keseluruhannya ada 301 orang untuk guru SMP yang masih alami kekurangan. Itulah jumlah ideal untuk mengisi seluruh kebutuhan tenaga guru di tingkat SMP,” sebutnya.
Ditegaskan, selain menyiapkan rekrutmen guru kontrak untuk SD, pihaknya juga sedang menyiapkan guru untuk PAUD dan TK. Karena tahun ini pihaknya juga akan memperkuat guru untuk PAUD, TK dan SD.
“Khusus untuk yang kami terima 100 tenaga guru kontrak di 2019, itu harus Strata Satu (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar sebanyak 70 orang, untuk S1 guru mata pelajaran SMP itu ada 30 orang. Sehingga jumlahnya ada 100 orang tenaga guru kontrak yang akan kita terima. Kita memang fokus ke guru SD karena kita ingin perkuat pendidikan dasar di tingkat SD terlebih dahulu, setelah itu baru di tingkat SMP,” tegasnya.
“Kalau di SMP ini tidak terlalu banyak bermasalah, hanya jumlah ini menjadi meningkat itu karena ada penambahan beberapa SMP yang baru kita buka seperti di Airu, Bangai, lalu di Ebungfauw, belum ditambah lagi di Ravenirara juga akan kita buka lagi sekolah baru. Nah, kebutuhan ini yang kemudian meningkat jumlahnya menjadi 301,” tambahnya.
Alpius Toam juga mengatakan, kuota 100 orang pada rekrutmen tenaga guru kontrak tahun 2019 ini terbagi untuk SD maupun guru kelas namun akan lebih dominan untuk tingkat SD mengingat jumlah sekolah dan tingkat kekurangan tenaga guru yang masih tinggi diakibatkan karena ada yang pensiun dan meninggal dunia.
“Kita sudah lakukan pengumuman terkait rekrutmen tenaga guru kontrak tersebut, begitupun schedule nya juga kita sudah sampaikan. Pendaftaran itu di mulai tanggal 14-18 Januari 2019, kemudian seleksi administrasi itu pada tanggal 18 Januari 2019, dilanjutkan dengan tes tertulis pada 21 Januari 2019, kemudian untuk tes wawancara pada tanggal 23-24 Januari 2019 dan untuk pengumuman hasil perekrutan tenaga guru kontrak itu tanggal 28 Januari 2019,” ucapnya.
“Jadi, di dalam bulan Januari 2019 saja proses ini sudah harus kita lakukan. Dengan demikian, di bulan Februari atau Maret 2019 nanti itu sudah kita proses untuk mengirim tenaga guru sudah harus berada di tempatnya atau di semester ini sudah harus bertugas mengajar di sekolah-sekolah yang difokuskan di daerah pinggiran maupun daerah terpencil,” tukas Alpius Toam, S.T., M.MT. (yurie)