SENTANI, Reportasepapua.com – Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) Silas Papare, Marsma TNI Tri Bowo Budi Santoso mengatakan bahwa helicopter yang dilaporkan hilang kontak di Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang (Pegubin) bukanlah milik TNI AU.
“Bukan-bukan, itu bukan heli AU, tapi itu milik Angkatan Darat (AD) dari Penerbad (Penerbangan Angkatan Darat, red)” kata Budi Santoso saat dihubungi Reportasepapua.com, Jumat (28/6) malam.
Meski telah dilaporkan hilang kontak, Jenderal Bintang Satu Angkatan Udara ini menuturkan bahwa belum bisa dipastikan apakah helicopter jatuh atapun melakukan pendaratan darurat
“Belum bisa dipastikan soal itu, apakah terjadi pendaratan darurat ataupun crash, karena menurut data pelacakan dari HP itu masih ada di sekitar Pegunungan Bintang” tuturnya.
Budi Santoso juga mengaku bahwa hal ini sudah ia laporkan juga kepada Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring untuk menghindari kabar yang simpang siur terkait hilang kontaknya helicopter milik Penerbad itu.
Sementara itu, Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih, Letkol Inf. Muhammad Aidi dalam siaran persnya mengatakan bahwa helicopter M17 dengan nomor penerbangan HA-1538 itu hilang kontak saat melakukan misi penerbangan dari Oksibil menuju Sentani.
“Heli yang hilang kontak ini mengangkut 12 orang, 7 diantaran adalah kru heli dan lima lima lainnya adalah Personel Satgas Yonif 725/Woroagi. Heli ini biasa digunakan untuk pengiriman logistic ke pos perbatasan di Distrik Okibab, Kabupaten Pegunungan Bintang” kata Aidi.
Dia juga mengungkapkan bahwa, helicopter tersebut bertolak dari Oksibil pada pukul 11.44 WIT dan dijadwalkan tiba di Sentani pada pukul 13.10.
“Menurut jadwal, penerbangan helicopter itu dari Oksibil menuju Sentani sekitar satu jam lebih, tapi sampai saat ini belum ada komunikasi da informasi soal keberadaan helicopter ini” tutup Aidi. (yurie)