MANOKWARI, REPORTASEPAPUA – Momentum FORDASI ada yang mengejutkan, dimana Bupati Manokwari Hermus Indou SIP, MH menyebut nama Komjen Pol (Pur) Drs Paulus Waterpauw MSI sebagai gubernur Papua Barat saat menyampaikan pidato ucapan selamat datang pada rapat koordinasi Fordasi ke-8 di Kantor Gubernur Papua Barat, Manokwari Selasa (26/9/2023) malam.
Hermus Indou Intelektual Pegunungan Arfak yang menjabat orang nomor satu Manokwari menyebut nama Paulus Waterpauw ketika di paruh sambutannya.
Sebutan itu setelah Ia memberi pesan kepada semua peserta Fordasi dari sembilan daerah khusus dan istimewa di Indonesia ini untuk mengunjungi pulau peradaban Tanah Papua, Mansinam.
‘’Kami mengundang dengan hormat kiranya bapak ibu berkenan menginjakan kaki di pulau peradaban orang Papua, yaitu Pulau Mansinam,’’ ajak Bupati Manokwari Hermus Indou.
Hermus mengatakan, terlebih khusus kepada Komjen Pol (Pur) Drs Paulus Waterpauw MSI, seluruh masyarakat Manokwari berharap kiranya kepemimpinan tidak hanya sebagai penjabat gubernur.
‘’Tetapi bapak pun dipilih oleh rakyat provinsi Papua Barat memimpin Provinsi Papua Barat untuk 10 tahun akan datang,’’ tegas Hermus Indou mendapat tepuk tangan meriah peserta Rakor Fordasi.
Ia juga mendoakan Dirjen Otda dan peserta Rakor Fordasi yang hadir baik itu penjabat gubernur maupun penjabat lain di masing-masing daerahnya juga diberikan peningkatan karir dan jabatan di tahun tahun berikutnya.
‘’Mudah-mudahan doa kita bersama setelah bapak ibu menginjak kaki (di Pulau Mansinam, red) Bapak Direktur Jenderal otonomi khusus tidak hanya menjadi direktur, tetapi karirnya meningkat menjadi menteri pada kepemimpinan presiden yang baru di waktu mendatang,’’ doa Hermus.
‘’Tidak hanya itu, tetapi kepada pejabat gubernur yang menjabat hari ini di beberapa provinsi baru yang dimekarkan di tanah Papua, mudah-mudahan bapak ibu tak hanya sekedar penjabat gubernur, tetapi mudah-mudahan Tuhan menjawab doa bapak ibu untuk menjadi gubernur difinitif 10 tahun mendatang,’’ sebut Hermus.
Hermus berharap Rakor Fordasi melahirkan kebijakan pembangunan yang bisa dikerjasamakan antar provinsi yang satu dengan provinsi lainnya, terutama provinsi-provinsi di tanah Papua.
‘’Kebijakan-kebijakan, konsep-konsep pembangunan yang dilahirkan dari Rakor Fordasi, kiranya mendorong percepatan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di tanah Papua,’’ sebut Hermus.
‘’Dan kita pastikan seluruh orang Papua akan berkata kepada dirinya, Saya orang Indonesia final Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),’’ sambung Hermus.
Papua Barat resmi sebagai Tuan Rumah FORDASI TAHUN 2023 juga mengadakan Stand Pembangunan Papua Barat sebagai informasi dan referensi serta daya jual Potensi-Potensi Papua Barat bagi Delegasi-Delegasi Perwakilan Provinsi Desentralisasi Asimetris. Tema rapat koordinasi Fordasi adalah “Bekerja Bersama Meningkatkan Daya Saing”.
Fordasi menjadi momentum bagi enam provinsi di Papua untuk belajar dari tiga provinsi anggota Fordasi dari luar Papua.
Tema ini menjadi relevan karena tiga provinsi anggota Fordasi yakni Nanggroe Aceh Darussalam, DKI Jakarta, dan DI Yogyakarta, telah jauh lebih maju dibanding enam provinsi di Papua.
Upaya meningkatkan daya saing akan dilakukan oleh tim kerja dari setiap provinsi anggota Fordasi. Diharapkan pula setelah rapat antar gubernur dari provinsi anggota Fordasi, ke depan ada juga rakor para bupati/walikota anggota Fordasi.
Dilanjutkan dgn peninjauan Stand Pameran dan UMKM oleh Para PJ Gubernur dan para Tamu Undangan.
Rapat akan dilanjutkan hari rabu tggl 27 sept 2023 dengan agenda penguatan implementasi kewenangan khusus bagi daerah asimetris dan best practice Pengentasan Kemiskinan, Pembrantasan Stunting Penekanan Inflasi.