Jayapura,reportasepapua.com – Anggota DPR Papua dari daerah Pegunungan Bintang (Pegubin), Ignasius W. Mimin menyayangkan terjadinya bentrok antara dua kelompok massa yang pro dan kontra terhadap Bupati Pegunungan Bintang, Constan Oktemka yaitu antara kelompok Yance Tapyor (yang kontra terhadap bupati) dengan kelompok Andi Balyo (pendukung bupati).
Menurut legislator Papua ini, sebagai utusan dari wilayah tersebut, ia harus bicara terkait kondisi daerahnya, yang merupakan rangakain peristiwa sejak 12 April lalu, lantaran adanya mosi tak percaya kepada Contan Oktemka sebagai bupati Pegubin.
“Sudah enam bulan ini masyarakat masih aman-aman hingga DPRD melakukan sidang paripurna mosi tak percaya hingga sidang ke MA. Tapi kemarin terjadi peristiwa di Pegubin dan saya sayangkan kenapa masyarakat yang tak tahu apa pun ikut dikorbankan,” ujar Mimin dengan nada kesal.
Bentrok antar massa itu, membuat publik Papua kaget. Untuk itu, ia langsung mengambil langkah dengan bertemu Kapolda dan wakapolda Papua, dan hari ini Kapolda turun ke Pegubin.
“Saya prihatin masyarakat yang tak tahu masalah ikut jadi korban dan dua anggota polisi juga jadi korban, Semoga peristiwa seperti ini tak terjadi lagi. Pihak yang melakukannya harus bertanggung jawab, karena sudah ada korban,” tekannya.
Namun Politisi Partai Golkar ini berharap, agar situasi Pegubin segera dipulihkan dan semua masyarakat dapat dilindungi.
“Ini sejarah pengorbanan di ibu kota kabupaten Pegubin sejak pemekaran 2004-2018. Saya sedih dengan peristiwa itu. Apalagi seorang anggota dewan yang sudah tiga periode, justru menjadi aktor di balik itu. Hingga di balik kejadian itu, membuat rakyat jadi korban,” bebernya.
Menurut Mimin, ini pelajaran untuk semua pihak sehingga harus segera diselesaikan. Kepada pihak keamanan yang bertugas di Pegubin Mimin berharap harus dapat menempatkan diri secara netral agar tak ada penilaian miring dari rakyat.
Pada kesempatan ini, ia juga berterimakasih kepada Kapolda, Pangdam, Dandim, Danrem dan aparat polisi serta TNI di lapangan, yang dengan sigap langsung turun tangan melakukan pengamanan dan mengungsikan warga ke Koramil.
“Jangan bawa budaya lain di Pegubin. Jangan ajarkan sistem tak benar di daerah lain kepada masyarakat Pegubin.
Apaalgi kata Mimin, selama ini masyarakat Pegubin tak pernah tahu yang namanya bertikai satu sama lain.
“Atas kejadian itu, Bupati harus bertanggung jawab atas kerusuhan itu. Apalagi terjadi pembakaran beberapa rumah penduduk dan pejabat yang dilakukan secara brutal oleh massa, ” tegasnya.
Selain itu, tandas Mimin, Pemprov Papua juga jangan melihat ini sebelah mata, tapi harus segera bertindak hingga ada soslusi dalam penyelesaian masalah ini.
“Tapi yang perlu dilakukan dulu, adalah membuat masyarakat aman. Setelah itu jika aparat mau melakukan penegakan hukum itu tugas mereka dan ada protapnya. Dan itu memang harus dilakukan untuk menangkap aktor dibalik peristiwa itu hingga di proses secara hukum, “tekannya.(tiara)