JAYAPURA,REPORTASEPAPUA.COM – Terkait dengan ancaman pengurus Federasi Hockey Indonesia (FHI) yang tidak akan ambil bagian dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua, tahun 2020 mendatang, tampaknya ditanggapi oleh Anggota Komisi V DPR Papua bidang Pendidikan, Olahraga dan Kesehatan, Yohanis Rinsumbre.
Bahkan, legisltor asal Kota Karang ini menilai, jika pembangunan venue cabang olahraga (cabor) itu tidak dibangun Kabupaten Biak, maka itu adalah masalah serius yang mesti segera dicarikan solusinya.
Menurutnya, ancaman itu mesti menjadi pertimbangan Pemprov Papua, Dinas Olahraga dan Pemuda (Disorda) Provinsi Papua, KONI Papua dan Panitia Besar (PB) PON.
“Saya pikir ini mesti menjadi perhatian dan pihak terkait perlu duduk bersama dengan pengurus Federasi Hockey Papua mencari kesepahaman,” kata Ronsumbre kepada Waetawan, Rabu (27/2/19).
Apalagi beber Ronsumbre, upaya pengurus FHI Papua agar venue cabor hockey dibangun di Biak sudah dilakukan beberapa waktu lalu. Bahkan gubernur Papua telah menyurati presiden meminta lokasi pembangunan venue cabor hockey dalam Instruksi Presiden (Inpres) tentang PON Papua, diubah.
“Selama ini cabor hockey Papua telah berprestasi di level nasional hingga internasional, dan para atlet hockey itu tinggal di Biak,” bebernya.
Menurutnya, inilah salah satu alasan pengurus FHI Papua meminta pembangunan venue hockey dilakukan di kabupaten tersebut agar setelah even empat tahunan itu berakhir, fasilitas cabor itu tidak mubazir.
Lanjut dikatakan, beberapa waktu lalu ia berkomunikasi dengan Plt. Kadisorda Papua terkait keinginan pembangunan venue hockey di Kabupaten Biak. Namun yang bersangkutan menyatakan tidak bisa karena Inpres PON yang menjadi acuan pembangunan venue cabor belum direvisi.
Selain itu kata Ronsumbre, alasan lain pihak Disorda pembangunan hockey di Doyo, Kabupaten Jayapura kini sedang berlangsung, dan anggaran sudah digunakan. Namun, siapa yang akan bertanggung jawab terhadap penggunaan anggaran itu jika pembangunan venue hockey di Doyo dihentikan.
Diakui, jika dirinya telah berkomunikasi dengan Wakil Ketua FHI Papua, dan ia meminta untuk membantu memfasilitasi permintaan itu.
“Tadi saya baru berkomunikasi dengan Wakil Ketua FHI Papua, dan ia meminta kami membantu menfasilitasi mengenai permintaan itu. Disorda dan pihak terkait perlu segera bagaimana caranya mencari solusi,” tandas Ronsumbre.(Tiara)